Padang  

Fadly Amran Janjikan Revitalisasi dan Pasar Raya Padang Bebas Pungli

PADANG – Fadly Amran, bakal calon Wali Kota Padang, mengadakan pertemuan dengan Komunitas Pedagang Pasar Raya di Soto Garuda, Senin (5/8).

Diskusi ini menjadi momen penting untuk membahas berbagai isu krusial terkait kondisi Pasar Raya Padang saat ini.

Fadly menyoroti pentingnya revitalisasi dan penataan kembali pasar sebagai upaya untuk meningkatkan daya tarik dan kenyamanan baik bagi pedagang maupun pengunjung.

Fadly Amran menyatakan bahwa Pasar Raya Padang perlu diremajakan dan ditata kembali untuk menciptakan pengalaman berbelanja yang menyenangkan.

Ia menekankan pentingnya pemberdayaan semua pihak terkait, termasuk pedagang kios dan pedagang kaki lima, dalam suasana yang tertata dan teratur.

“Berbicara tentang pasar ini harus diisi dengan pengalaman-pengalaman yang menyenangkan ketika berkunjung ke pasar-pasar tradisional ataupun semi-modern seperti di Pasar Raya Padang,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa upaya serupa perlu diterapkan di pasar-pasar lain di Kota Padang, untuk menghidupkan kembali gairah berdagang dan menciptakan lingkungan yang kondusif.

Dalam komitmennya, Fadly menegaskan bahwa keamanan dan ketertiban di pasar harus dijaga dengan ketat, termasuk memberantas praktik pungutan liar (pungli) yang merugikan pedagang dan pengunjung.

“Kota Padang harus antipungli, itu sudah pasti, dan kami akan menjadi garda terdepan untuk memastikan itu terjadi di Kota Padang,” tegasnya.

Ia juga menekankan bahwa perilaku yang tidak sesuai dengan norma dan etika zaman kini harus dihilangkan untuk menjaga integritas dan komitmen dalam memimpin kota.

Fadly Amran menegaskan bahwa pembangunan Kota Padang harus didasarkan pada prinsip-prinsip integritas, transparansi, dan keadilan.

Ia berkomitmen untuk menghapus praktik-praktik seperti jual-beli jabatan dan penyalahgunaan wewenang, serta memastikan reformasi yang baik dalam penyelesaian masalah-masalah teknis di masyarakat.

“Jabatan wali kota bukan hanya jabatan politis, tapi juga jabatan manajerial. Kita harus menguliti tentang apa yang menjadi kendala-kendala selama ini,” katanya.

Ia berjanji untuk melakukan peninjauan mendalam terhadap segala aspek pemerintahan, termasuk reformasi birokrasi, komunikasi, sosialisasi, dan penegakan hukum. (*)