Batusangkar -Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMPN/S Padang Pariaman memberikan bantuan kepada sejumlah siswa dan Guru SMPN 4 Batusangkar yang terdampak galodo pada Mei lalu.
Bantuan diantarkan pengurus dan anggota yang dikomandoi, Sekretaris Rahmad Ripoldi disambut Kepala SMPN 4 Batusangkar, Mukhlis dan Ketua MKKS SMPN/S Batusangkar, Junisman, Kamis (8/8).
Sebelum bantuan diserahkan, Mukhlis menyampaikan kisah dan kronologis serta rumah orang tua siswa di hadapan rombongan.
Mukhlis menyampaikan sekelumit kejadian yang cukup memilukan hati itu. Peristiwanya terjadi di malam hari. Dimana sebagian warga sudah mulai tertidur.
Dalam kejadian itu, juga ada kisah unik yang diluar logika. Seperti yang dialami salah seorang guru, Dewi. Disaat kejadian Dewi bersama tiga buah hatinya sudah terlelap. Ia tidak terbangun dengan gemuruh bebatuan yang turun dari gunung Marapi.
Dewi terbangun, karena merasakan air sudah masuk ke dalam rumahnya. Dan melihat sejumlah barang yang ada dalam rumah sudah ada yang terjatuh. Ia melihat keluar rumah, ternyata disekitar rumahnya sudah rata.
Disebutkan Mukhlis, yang yang berada di tepi sungai tempat air dari gunung Marapi mengalir, hampir semuanya sudah tergerus oleh air banjir dan hantaman bebatuan.
Bukan Dewi saja yang punya kisah di saat kejadian. Tapi ada sepasang suami istri yang tinggal di bantaran sungai, bergantung di pohon, mereka selamat. Sementara pohon- pohon yang berada di tepi bantaran itu , ikut di seret air.
Pasca terjadinya banjir dan longsor tersebut berdampak terhadap ekonomi warga setempat, termasuk siswa. Dimana, ada sebagian rumah orang tuanya diseret air dan rusak oleh hantaman kuatnya air dan bebatuan besar.
Mendengar kisah yang disampaikan Kepala SMPN 4 Batusangkar itu, seluruh rombongan MKKS Padang Pariaman merasa terenyuh dan iba.
Rahmad Rivoldi menyampaikan niat untuk mendatangi korban bencana ini sudah ada, setelah kejadian. Namun karena kondisi dan situasi yang tidak bisa di tinggal oleh Kepala Sekolah, maka niat ini, baru terlaksana sekarang (Kamis).
Diungkapkan Rahmad Rivoldi, bantuan yang diberikan ini berbentuk uang tunai, dan berharap bantuan ini betul- betul diterima oleh siswa-siswi yang keluarganya terkena dampak banjir dan longsor ini. ” Gunakanlah bantuan ini untuk kebutuhan sekolah, ” pintanya. (agus)