Pariaman – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, Pemerintah Kota Pariaman, unsur Forkopimda, ketua dan anggota DPRD Kota pariaman serta Kepala OPD mendengarkan Pidato Presiden RI pada Penyampaian Keterangan Pemerintah Atas Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 beserta Nota Keuangannya di Depan Rapat Paripurna DPR secara daring di ruang rapat utama DPRD, Jumat (16/8).
Presiden RI, Joko Widodo mengatakan patut disyukuri sebagai bangsa yang tangguh Indonesia mampu menghadapi tantangan berat 10 tahun terakhir. Mulai dari pandemi Covid19, gejolak geopolitik global, perang dagang dan berbagai ancaman krisis, serta perubahan iklim yg menimbulkan banyak bencana.
”Alhamdulillah, walau diterpa banyak tantangan dan ketidakpastian, kondisi politik dan ekonomi kita tetap stabil. Bahkan mampu tumbuh secara berkelanjutan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu terjaga dikisaran 5%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan global yang sebesar 3,4%”, ujar Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi menerangkan indikator kesejahteraan masyarakat meningkat signifikan. Tingkat pengangguran turun menjadi 4,8% di 2024. Tingkat kemiskinan turun tajam menjadi 9,03% di 2024, angka kemiskinan ekstrem juga turun signifikan menjadi 0,83% di 2024.
“Selain itu, kita juga telah merasakan kemajuan pembangunan infrastruktur yang indonesia sentris. Mulai dari jalan tol, jalan nasional, bendungan, irigasi, pelabuhan, bandara, pembangunan IKN Nusantara& masih banyak lainnya. Kita juga bekerja keras untuk membangun SDM yang unggul yang berdaya saing, yang produktif dan inovatif melalui reformasi pendidikan, transformasi sistem kesehatandan penguatan jaring pengaman sosial “, ulasnya.
Ke depan, tambahnya Jokowi peran APBN harus kita manfaatkan untuk memperkokoh lompatan kemajuan, sehingga Indonesia bisa keluar dari middle-income trap yaitu dengan memanfaatkan bonus demografi, melanjutkan transformasi ekonomi, meningkatkan daya tarik investasi dan Membuka lebih banyak lapangan kerja. Sehingga penyusunan RAPBN 2025 didasarkan pada asumsi dasar sebagai berikut: Inflasi akan dijaga pada kisaran 2,5%; pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 5,2%.
“Arsitektur APBN 2025 adalah pilar penting menjaga keberlanjutan melalui penguatan berbagai program unggulan yang berkesinambungan dari pemerintah sekarang ke pemerintah yang akan datang. Kita harus terus melanjutkan reformasi struktural, menjaga kebijakan fiskal yang sehat dan kredibel, serta meningkatkan kolaborasi kebijakan Fiskal, Moneter dan Keuangan”, tutupnya. (agus)