150 Guru Ikuti Bimtek Pendidikan Inklusif bagi GPK

Bimtek pendidikan inklusif bagi GPK.

Batusangkar – Sebanyak 150 guru mengikuti Bimtek pendidikan inklusif bagi Guru Pembimbing Khusus (GPK).

Bimtek digar di Islamic Center di Pagaruyung diikuto peserta dari guru PAUD, SD dan SMP. Kemudian penilik/pengawas PAUD, SD, SMP, K3S SD, MKKS SMP, GTKI serta HIMPAUDI se-Tanah Datar.

Bupati Eka Putra saat membuka kegiatannya mengatakan menjadi tenaga pendidik merupakan profesi mulia dan harus penuh keikhlasan dalam menjalaninya, karena menciptakan generasi muda penerus bangsa.

“Terimakasih pada seluruh pelaku pendidikan, baik itu guru, pengawas, kepala sekolah dan jajaran dinas Pendidikan yang bersinergi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujarnya.

Dikatakan Bupati, sebagai daerah yang menjunjung tinggi pendidikan dengan nilai-nilai inklusivitas, pemerintah memiliki tanggungjawab moral setiap anak memperoleh akses pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa terkecuali.

“Semua anak-anak tentu harus memperoleh akses pendidikan yang layak dan berkualitas, termasuk anak-anak disabilitas, karena mereka adalah bagian masa depan yang tidak bisa dipisahkan dari kita, mereka berhak memperoleh kesempatan sesuai potensi merekanya,” ungkap Eka Putra.

Karena itu, lanjutnya, untuk mencapai tujuan itu, peran guru pembimbing sangat krusial, karena keberadaannya sebagai pendamping, motivator dan inspirator bagi anak-anak disabilitas.

“Tanah Datar telah memiliki Unit Layanan Disabilitas atau ULD yang berfungsi memfasilitasi semua kebutuhan pendidikan dan kelancaran proses pembelajaran bagi peserta didik disabilitas di Tanah Datar, dengan memberdayakan, menggali potensi dan kecerdasan otak serta keterampilan masing-masing penyandang disabilitas yang kemudian di kembangkan untuk bekal mereka di masa depan,” ujarnya.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Inhendri Abbas, kegiatan Bimtek bertujuan agar terasahnya keterampilan GPK di dalam kelas.

“Melalui Bimtek ini diharapkan GPK dalam mengelola pembelajaran yang interaktif dengan peserta didik penyandang disabilitas di dalam kelas sesuai bakat minat dan hobi yang menonjol dari penyandang disabilitas,” ungkapnya. (ydi)