Pariaman – Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kota Pariaman laksanakan musyawarah untuk memilih pengurus baru. Kegiatan musyawarah PWRI Kota Pariaman dilaksanakan di Balairung rumah dinas Walikota, Sabtu (24/8).
Ketua PWRI Kota Pariaman, Asri Kasim mengatakan, walaupun pelaksanaan Musyawarah Kota ini tertunda beberapa bulan, tetapi Alhamdulillah dapat dilaksanakan tahun ini.
“Musyawarah ini, penting karena kepengurusan PWRI periode 2019-2024 telah berakhir masanya dan Musyawarah ini bertujuan untuk memilih Ketua dan pengurus PWRI yang baru, guna memastikan organisasi ini tetap amanah dan berfungsi sebagai wadah bagi para pensiunan, serta mendukung pemerintah daerah dalam mewujudkan masyarakat sejahtera,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia pelaksana Musyawarah PWRI Kota Pariaman, Rasyid mengucapkan terima kasih kepada Pemko Pariaman, yang telah memfasilitasi kegiatan ini. “Kami sangat senang bisa berkumpul sebagai ajang silaturahmi dan menjalin keakraban sesama pensiunan pegawai,” tuturnya.
Rasyid yang juga Kepala Desa Kampung Baru Kota Pariaman menyatakan bahwa musyawarah ini adalah untuk Pembentukan kepengurusan PWRI Kota Pariaman periode 2024-2029.
Pj. Walikota Pariaman Roberia berharap musyawarah ini dapat berlangsung aman dan lancar, sehingga Ketua yang terpilih dapat melayani anggota PWRI Kota Pariaman kedepannya.
“PWRI harus berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah, melalui peranannya, PWRI memberikan suri tauladan positif bagi generasi saat ini, dan memberikan masukan untuk penerus pembangunan di masa yang akan datang, ” terangnya.
Diungkapkannya ,Anggota wredatama atau para purna bhakti ini, pasti memiliki pengalaman yang luar biasa selama berkarir dan berkarya, dan tidak dapat dipungkiri atas jasa-jasanya lah pilar-pilar pembangunan dapat terwujud, yang kemudian dilanjutkan oleh generasi penerus seperti sekarang ini,” ujar Roberia.
Disampaikannya bahwa PWRI merupakan wadah yang tepat bagi para pensiunan untuk terus menjalin silaturahim dan terus berkarya, meskipun telah memasuki masa purna bhakti.
“PWRI merupakan sebuah wadah bagi para pensiunan untuk terus mengabdi kepada daerah, khususnya di Kota Pariaman meskipun telah memasuki masa pensiun, dan kami berharap dengan sinergi antara PWRI dengan pemerintah daerah, maka Kota Pariaman dapat lebih baik lagi,” tukasnya.
Roberia juga mencatut kata-kata yang ada di logo PWRI “Tata Tenteram Karta Raharja”, diambil dalam falsafah Jawa, dimana Tata mempunyai makna keteraturan, Tenteram mempunyai arti ketenangan, Karta mempunyai arti kesejahteraan, dan Raharja mempunyai arti keselamatan, yang secara keseluruhan berarti suatu keadaan wilayah yang tertib, tentram, serta sejahtera dan berkecukupan segala sesuatunya.
“Masih ada sambunganya dari falsafah tersebut, yaitu Tata Tentrem Kerta Raharja, Gemah Ripah Lohjinawi, dan falsafah tersebut, merupakan harapan besar rakyat Indonesia saat ini, karena itu dengan makna yang besar tersebut, saya berharap PWRI juga menjadi role model bagaimana kita yang masih berdinas ini, untuk bisa mewujudkan hal tersebut,” ungkapnya.
“Semoga melalui musyawarah ini, akan terbentuk kepengurusan PWRI yang baru, lakukan sesuai dengan aturan yang ada, penuhi semua unsur yang diperlukan, sehingga jabatan di kepengurusan yang baru, akan terisi semua dan semoga dapat amanah menerima tugas ini,” pintanya. (agus)