Padang  

Pengabdian Masyarakat di Yayasan Akbar: Optimalisasi Kemampuan Peer Educator dalam Pengendalian HIV/AIDS

PADANG – Sebagai wujud nyata dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, tim pengabdian masyarakat Dr. Sri Handayani, M. Kes, Dr. Inge Angelia, M. Pd, Rifda Wahyuni, M. Psi. Psikolog dan Dede Fauzi, M. Kom dari Universitas Syedza Saintika yang didanai Kemenristekdikti melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat.

Pengabdian masyarakat dilaksanakan di Yayasan Akbar pada 26 Agustus sampai 9 September 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung peningkatan kemampuan peer educator dalam pengendalian HIV/AIDS melalui beberapa kegiatan yaitu sosialisasi penggunaan modul peningkatan komptensi peer educator, edukasi terkait HIV/AIDS, komunikasi interpersonal, desain media sebagai media edukasi HIV/AIDS bagi masyarakat serta pemetaan kasus HIV/AIDS.

Pengabdian masyarakat ini bertumpu pada beberapa aspek utama, di antaranya adalah sosialisasi penggunaan modul peningkatan komptensi peer educator yang menitik beratkan kepada aplikasi penggunaan modul yang telah diserahkan, edukasi terkait HIV/AIDS yang menitik beratkan kepada defenisi, penularan dan pencegahan, komunikasi interpersonal menitik beratkan dalam cara berkomunikasi dalam menyampaikan materi HIV/AIDS, desain media yang menitik beratkan kepada media-media yang dapat digunakan dalam menghasilkan video edukasi.

Penyuluhan ini didasarkan pada kajian-kajian ilmiah terbaru mengenai kesehatan masyarakat yang relevan dengan kondisi lokal. Selain itu, dalam rangkaian kegiatan ini, dilakukan juga pemetaan kasus HIV/AIDS. Kegiatan ini diharapkan mampu menggambarkan distribusi kasus di kota Padang, sehingga kebijakan yang dalam dilakukan dalam pencegahan dan pengendalian lebih lanjut dapat segera dilakukan.

Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa intervensi yang dilakukan mampu meningkatkan kemampuaan peer educator dalam menjalankan tugasnya dilapangan. Oleh karena itu, pengabdian masyarakat ini berfungsi sebagai bentuk intervensi preventif untuk meningkatkan kompetensi peer educator dalam pengendalian kejadian HIV/AIDS.

Menurut Ketua Pelaksanaan Pegabdian Masyarakat Dr. Sri Handayani, M. Kes, kegiatan ini merupakan langkah awal dari rencana jangka panjang untuk terus memberikan kontribusi terhadap pengendalian HIV/AIDS, terutama melalui edukasi berbasis bukti ilmiah.

“Kita berharap kegiatan ini dapat berlanjut dan berkembang, sehingga dampaknya dalam pengendalian HIV/AIDS dapat dirasakan. Pemahaman yang upgrade dan optimal serta skill yang cukup merupakan kunci utama kompetensi seseorang termasuk peer educator,” ujarnya.

Sebagai penutup, kegiatan pengabdian ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi kolaborasi antara lembaga pendidikan, pemerintah, LSM dan masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara luas khususnya HIV/AIDS. Dengan pendekatan ilmiah dan interdisipliner, kegiatan semacam ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan dan terukur bagi masyarakat, khususnya peer educator yang lansung berkontak dnegan kelompok berisiko. (r)