JAKARTA – Kepengurusan Kadin Indonesia dibawah kepemimpinan Arsjad Rasjid dikudeta oleh sejumlah elit Kadin Indonesia dengan melibatkan Kadin Propinsi.
Dalam satu pernyataan di Menara Kadin Indonesia, Jumat (13/9/2024), perwakilan Kadin Propinsi mengumumkan permintaan Munaslub untuk mengganti Arsjad Rasjid sebagai Ketua Umum.
“Atas nama Kadin Propinsi saya menyampaikan permintaan munaslub agar Kadin bisa jalan bareng dengan pemerintah,” ujar Tomas mewakili sejumlah Kadin Propinsi di depan pengurus Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia.
Tomas menyebut, permintaan munaslub bertujuan supaya Kadin Indonesia bisa jalan bareng dengan pemerintah.
Permintaan Munaslub Kadin Indonesia dipicu oleh keterlibatan Arsjad Rasjid sebagai Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Mahfud.
Para inisiator munaslub berargumentasi posisi Arsjad Rasjid tersebut dianggap mengganggu hubungan Kadin dengan pemerintah.
Sudah Disiapkan Sejak Dua Bulan Lalu
Sebelumnya, sebuah kabar menyebutkan bahwa gerakan mempersiapkan skenario untuk merebut kursi Ketum Kadin Indonesia sudah berlangsung sejak dua bulan lalu.
“Ketum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid bakal digusur dengan cara melaksanakan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) dengan menggalang ketua – ketua Kadin Propinsi,” ujar sebuah sumber yang layak dipercaya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (11/9/2024).
Menurut sumber tersebut, ada sejumlah Ketua Kadin Propinsi yang telah menandatangani kesepakatan untuk me-munaslub-kan Arsjad Rasjid dari Ketum Kadin Indonesia.
“Sebagai penggantinya sudah dipersiapkan Anindya Bakrie yang saat ini masih menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia,” ujar sumber tadi.
Sumber ini menjelaskan bahwa upaya penggantian Ketum Kadin Indonesia ini dimotori oleh Rosan P Roslani, mantan Ketua Umum Kadin Indonesia sebelum Arsjad Rasjid yang kini menjadi Menteri Pertambangan dan Energi.