Padang  

Apersi Sumbar Tagih Janji Pemerintah Tambah Kuota Rumah Subsidi FLPP 2024

Liswendi Kamar

PADANG – Asosisasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) Sumbar meminta pemerintah merealisasikan janjinya menambah kuota rumah subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun 2024 sebanyak 34 ribu, atau digenapkan menjadi 200 ribu unit.

Sebelumnya pada 28 Agustus lalu, pemerintah melalui Kemenko mengumumkan kuota rumah subsidi FLPP (tahun 2024 akan ditambah sebanyak 34 ribu, atau digenapkan menjadi 200 ribu unit. Airlangga Hartarto Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada 27 Agustus 2024 saat mengumumkan kebijakan ini menegaskan, penambahan kuota ini berlaku pada 1 September 2024.

Ketua Apersi Sumbar, Liswendi Kamar, kepada topsatu.com di Padang, Sabtu (14/9) mengatakan, hingga minggu kedua di September pemerintah belum merealisasikan janjinya menambah kuota 34 ribu unit.

Dia berharap, pemerintah segeera merealisir janjinya bagi pengembang rimah subsidi. Di Indonesia pengembang rumah subsidi yang terhimpun dalam Apersi mencapai 3.000-an. Sedangkan di Sumbar terdapat 188 pengembang yang tergabung, itu di atas 60 persennya adalah fokus membangun rumah subsidi yang lokasinya tersebar di berbagai kabupaten/kota.

“Ingat, masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang menerima rumah subsidi juga menunggu realisasi ini,” ujarnya.

“Seharusnya, di penghujung akhir jabatan Presiden Jokowi bisa menjadi kado manis bagi pengembang. Karena ini terkait program pak Jokowi yaitu PSR (Program Sejuta Rumah),” katanya.

Liswendi menekankan, dampak belum direalisasikannya kebijakan ini membuat pengembang lebih berhati-hati terkait cash flow, jangan sampai kolaps usahanya karena banyak pengembang memiliki kewajiban pembayaran di perbankan yang tak bisa ditunda. Bahkan para pekerja bangunan atau tukang saat ini banyak yang menganggur karena tak ada pembangunan sejak beberapa bulan ini.

Ia juga mengatakan, tak hanya pengembang dan industri material bangunan juga terdampak. Dikatakannya berdasarkan kajian IPB tahun 2021, pembangunan perumahan memiliki keterkaitan cukup kompleks dengan sektor-sektor lainnya kurang lebih 185 sektor. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pembangunan perumahan merupakan sektor padat karya yang memiliki peran sebagai pendorong dan juga sebagai penghela bagi perkembangan ekonomi masyarakat.(susilo)

,