Bupati Tinjau Pembangunan Jembatan Gantung 

Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan ketika meninjau pembangunan Jembatan Gantung di Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung, Dharmasraya. ( ist )

Dharmasraya – Guna memastikan pekerjaan proyek Jembatan Gantung di Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung berjalan sesuai harapan, Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan turun langsung meninjau progres jembatan tersebut, beberapa waktu lalu.

“Bupati Sutan Riska Tuanku ditemani langsung oleh Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Andar, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Misbah Hulkhair dan Walinagari Siguntur, Hamdan,” ungkap Kepala Dinas Kominfo Dharmasraya, Rovanly Abdams, Senin (16/9/2024)

Ia menambahkan, kedatangan Sutan Riska ke lokasi pembangunan jembatan gantung yang membentang sepanjang 150 meter di atas Sungai Batanghari itu dalam rangka monitoring dan evaluasi dan memastikan pekerjaan proyek berjalan sebagaimana mestinya.

” Bupati Sutan Riska menegaskan kepada pihak rekanan agar menjaga betul kepercayaan pemerintah pusat. Dimana setiap proyek harus dipastikan berjalan sebagaimana mestinya dan sesuai perencanaan,” terang Rovanly.

Kata Rivanly, kepada pelaksana proyek, PT. Fatma Nusa Mulia, Sutan Riska pun mewanti-wanti agar pembangun jembatan penghubung antara Nagari Siguntur dengan pusat Kecamatan Sitiung dan Jorong Sungai Lansek serta Jorong Siluluak itu memperhatikan kualitas, kuantitas dan estetika jembatan.

” Kata Sutan Riska, jembatan akan dipakai lama oleh warga. Jembatan juga akan menjadi urat nadi perekonomian. Jadi jangan sampai pekerjaannya asal jadi, nanti warga yang akan rugi,” terang Rovanly.

Sementata itu, menurut Plt Kepala Dinas PUPR Kabupaten Dharmasraya, Andar, pekerjaan fisik proyek sudah mencapai 40 persen dan sesuai dengan perencanaan pada bulan ini.

Dalam perjalanannya kontraktor sempat menemui kendala dimana saat penggalian terdapat batu-batu besar dan keras sehingga sempat mengganggu pembangunan pondasi jembatan.

Selain itu katanya, hujan lebat yang sempat melanda Kabupaten Dharmasraya pada awal pembangunan, menyebabkan debit air sungai meningkat cukup mengganggu pekerjaan proyek senilai Rp21,7 M itu.

“Namun demikian pihak kontraktor optimis pekerjaan akan mampu diselesaikan tepat waktu, yakni pada akhir tahun ini,” pungkasnya. (roni)