PAINAN-Jambore Pertanian Kabupaten Pesisir Selatan resmi dibuka oleh Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, Kamis (19/9) di Sentra IKM Kecamatan Kecamatan Koto XI Tarusan.
Kegiatan itu dihadiri Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar. Kegiatan itu juga untuk membahas tantangan dan peluang menuju ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Acara yang berlangsung di lapangan Sentra IKM Kecamatan Koto XI Tarusan ini mengundang perhatian lebih dari seribu petani dari berbagai Kecamatan di Pesisir Selatan.
Para petani hadir dengan semangat untuk berpartisipasi dalam rangkaian acara yang berlangsung selama dua hari. Mereka datang untuk belajar, bertukar pengalaman, dan memahami inovasi-inovasi terbaru yang dapat diterapkan dalam kegiatan pertanian mereka.
Dalam sambutannya, Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar, menyampaikan apresiasi tinggi kepada para petani yang dianggap sebagai pahlawan ekonomi daerah. Menurutnya, lebih dari 50% penduduk Pesisir Selatan menggantungkan hidup pada sektor pertanian, menjadikannya sektor vital dalam perekonomian lokal.
“Pesisir Selatan dikenal sebagai salah satu lumbung pangan Sumatra Barat. Melalui jambore ini, kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa petani kita memiliki potensi besar untuk bertransformasi menuju sistem pertanian yang lebih modern dan efisien,” ujar Bupati Rusma.
Ia juga menambahkan, bahwa pemerintah daerah telah menyiapkan berbagai program, mulai dari penyediaan bibit unggul, pelatihan penyuluhan hingga subsidi pupuk guna memastikan produktivitas pertanian tetap terjaga.
Selain itu, Bupati menegaskan pentingnya pertanian berbasis teknologi untuk mengatasi tantangan perubahan iklim yang semakin nyata.
“Inovasi dalam bidang pertanian harus terus didorong, terutama teknologi yang ramah lingkungan dan efisien dalam penggunaan sumber daya alam. Kita tidak hanya mengejar hasil yang melimpah, tetapi juga keberlanjutan yang memastikan bumi kita tetap lestari untuk generasi mendatang,” ungkapnya.
Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah pada kesempatan itu menekankan pentingnya kemandirian pangan sebagai prioritas pembangunan daerah.
Gubernur Mahyeldi menyoroti bahwa Pesisir Selatan, dengan sumber daya alam yang melimpah, harus mampu mengoptimalkan potensi tersebut untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga pasar nasional dan global.
“Kita tidak bisa lagi bergantung pada impor bahan pangan. Sumatra Barat harus berdiri di atas kaki sendiri, dan Pesisir Selatan menjadi bagian penting dari upaya ini. Kita akan dorong produksi pertanian yang berkualitas dengan memperkuat riset, inovasi teknologi, serta akses pasar yang lebih luas,” ujarnya.