Padang  

BEM Unand Diskusi dengan PWI Sumbar Bahas Debat Pilkada

PADANG – Ketua PWI Sumbar, Widya Navies menerima utusan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Andalas (Unand) Padang, terdiri dari Hilady dari F. Kesmas, Afif dari F. Hukum dan Wildan F. Peternakan di Sekretariat PWI Sumbar Jalan Bagindo Azis Chan Padang, Kamis (3/10/2024).

BEM Unand berencana mau bekerja sama dengan PWI Sumbar mendukung publikasi kegiatan mereka.

Dalam waktu dekat BEM Unand akan melaksanakan kegiatan tentang Gagasan Cawako Padang dan Cawawako pada acara Sinergi Mata Daerah tentang Gagasan Intelektual untuk Mengawal Pilkada Sumbar 2024.

Mereka minta kegiatan dimaksud mendapat dukungan seluruh media yang bernaung dalam organisasi PWI Sumbar.

Diterangkan Ketua PWI Sumbar, jika BEM ingin mendapat dukungan publikasi media, sebaiknya menggandeng Humas Universitas Andalas. Di sana sudah ada kerjasama media yang notabene anggota PWI Sumbar dengan Humas Unand. “Mekanismenya seperti itu,” tegas Widya Navies.

Pembicaraan berlanjut dengan peran media sosial. Ketua PWI Sumbar menekankan pentingnya mahasiswa Unand secara bijak menggunakan media sosial sebagai kaum intelektual.

Diingatkannya, di era digitalisasi ini, informasi dapat menyebar dengan sangat cepat melalui media sosial.

Didampingi Sekretaris PWI Sumbar, Firdaus Abie, menerangkan, mahasiswa harus memiliki jiwa kritis dalam menyikapi informasi di media sosial, agar tidak mudah terbawa arus informasi yang tidak jelas.

“Jika kita bisa mengontrol penggunaan media sosial, kita tidak akan mudah percaya dan mengikuti arus informasi yang tidak jelas. Kita harus menganalisis informasi tersebut dengan kritis, ulas Firdaus Abie.

Pada kesempatan itu juga hadir Ketua SIWO Syaiful Husen, diterangkannya, pada tahun 2030 nanti, Indonesia akan memasuki era bonus demografi. Hal ini akan berjalan seiring dengan perkembangan era modern yang serba digital.

“Saat ini kita sedang mempersiapkan diri untuk memasuki bonus demografi. Puncaknya nanti pada tahun 2030-2040, di mana usia penduduk produktif (15-64 tahun) akan lebih dominan dibandingkan dengan usia nonproduktif,” kata Syaiful Husen.

Ditambahkan wartawan senior Edi Jarot, mahasiswa harus bijak menggunakan media sosial agar bonus demografi ini membawa dampak positif.