Mahasiswa Pindo FKIP Asistensi Mengajar ke SMAN 1 Ranah Batahan

PESSEL – Dalam konteks MBKM, program asistensi mengajar di satuan pendidikan adalah aktivitas pembelajaran yang dilakukan mahasiswa secara kolaboratif dengan guru/tutor/fasilitator/orang tua di berbagai satuan pendidikan dalam subsistem pendidikan formal, nonformal dan informal.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa dalam bidang pendidikan untuk turut serta membelajarkan dan memperdalam ilmunya dengan cara menjadi guru/fasilitator/tutor/pelatih/pendamping program di satuan pendidikan yang tersebar di masyarakat. Mereka juga berkesempatan membantu meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan serta relevansi pendidikan dasar dan menegah dengan pendidikan tinggi sesuai perkembangan Ipteks.

Implementasi MBKM dalam rangka meningkatkan pengalaman mahasiswa di bidang pendidikan, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Bung Hatta mengutus mahasiswanya, Ronalisa, untuk mengikuti asistensi mengajar selama satu semester. Ronalisa diutus untuk menjalankan tugas di SMA N 1 Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat.

Kegiatan ini merupakan implementasi Akselerasi Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Tinggi Mendukung Kampus Merdeka Mandiri yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI tahun 2024.

Selanjutnya, usai menjalankan tugas asistensi mengajar, mahasiswa memperoleh rekognisi asistensi mengajar di satuan pendidikan. Hal ini merujuk pada pengakuan dan apresiasi terhadap peran dan kontribusi mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan mengajar di sebuah lembaga pendidikan.

Menyikapi hal ini, Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Bung Hatta, Rio Rinaldi, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian implementasi Akselerasi Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Tinggi Mendukung Kampus Merdeka Mandiri, yang sebelumnya juga telah dilaksanakan program magang industri di PT Semen Padang dan pertukaran mahasiswa ke ISI Padangpanjang.

“Tentu, pengalaman di luar kampus ini sangat penting bagi mahasiswa agar mereka dapat memperluas jejaring dan mengetahui hal-hal yang tidak mereka dapatkan selama mengenyam pendidikan di bangku perkuliahan,” tutup Rio Rinaldi. (*)