Sawahlunto – Pada dekade 1990-an ke bawah, Gedung Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT) di Sawahlunto dikenal sebagai STTM (Sekolah Teknik Tambang Menengah). Lembaga ini banyak mencetak tenaga ahli andal di bidang pertambangan, khususnya untuk PT Bukit Asam (PTBA) yang berpusat di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.
Para siswa yang belajar di STTM berasal dari berbagai daerah, mulai dari Aceh hingga Papua. Hanya siswa cerdas dan terpilih yang mampu lolos seleksi untuk menempuh pendidikan di sini. Setelah lulus, mereka menjadi tenaga siap pakai yang keahliannya sangat diandalkan.
Kini, para alumni STTM, yang sekarang dikenal sebagai BDTBT, banyak menduduki posisi penting di PT Bukit Asam Tbk di Tanjung Enim. Meskipun beberapa telah pensiun, banyak perusahaan pertambangan lainnya yang tetap membutuhkan tenaga mereka karena keahlian yang mumpuni.
Saat ini, kompleks BDTBT di Sungai Durian berfungsi sebagai tempat praktik lapangan untuk berbagai program pendidikan pertambangan di Indonesia. Fasilitasnya sangat lengkap, termasuk tambang bawah tanah yang dibangun oleh perusahaan Jepang (JICA) . Di dalam kompleks ini terdapat dua mess yang representatif dan mampu menampung lebih dari seratus peserta diklat.
Dengan fasilitas yang unggul ini, BDTBT terus berperan penting dalam mendukung pendidikan dan pelatihan pertambangan di Indonesia. (Bandi)