Payakumbuh – Tidak banyak kejutan yang terjadi dalam debat pertama Pilkada Kota Payakumbuh, yang digelar KPU setempat, Selasa (12/11) malam. Karena lima pasangan calon (paslon) yang maju di Pilkada Kota Payakumbuh itu, terkesan bermain aman. Prediksi saling serang antar paslon tidak terjadi. Jalannya debat terkesan hampar, seperti sayur tanpa garam.
Kelima paslon masing-masing Supardi-Tri Verninda nomor urut 01, pasangan Almaisyar-Joni Hendri nomor urut 02, pasangan Zulmaita-Elzadaswarman nomor urut 03, pasangan Erwin Yunaz-Pahlevi Masni nomor urut 04 dan pasangan Parmato Alam-Ahmad Rida nomor urut 05, terlihat seperti kehabisan bensin, dan berhati-hati sekali dalam penyampaian materi.
Dimana mereka hanya bermain aman dengan memberikan narasi normatif dari tema pertanyaan yang diberikan panelis melalui moderator. Nyaris dalam debat tersebut tidak terjadi adu pemikiran dan ide. Namun para paslon hanya menjawab pertanyaan yang disampaikan tanpa adannya pengembangan dan ide-ide yang disampaikan dari pertanyaan itu.
Selanjutnya pada segmen saling bertanya juga tak jauh berbeda. Semua calon yang telah mempersiapkan pertanyaan untuk kandidat lain, lebih cendrung hanya seperti seorang guru bertanya kepada para murid. Sementara disisi lain kandidat yang diberikan pertanyaan hanya menjawab dengan datar menurut versi mereka sendiri.
Sebelumnya, Ketua KPU Kota Payakumbuh Wisri Yasir, saat membuka acara Debat Publik Pemilihan Walikota-Wakil Walikota Payakumbuh tahun 2024, mengatakan, debat yang dugelar ini merupakan wadah bagi paslon untuk menyampaikan ide, gagasan mereka untuk dipilih masyarakat dalam Pilkada serentak yang akan digelar 27 November 2024 mendatang.
“Debat Publik Pertama yang kita gelar untuk menyampaikan ide, gagasan paslon agar masyarakat menentukan pilihan kepada mereka. Selqain itu, kami juga mengapresiasi semua pihak yang mendukung pelaksanaan debat pertama ini sehingga berjalan lancar. Dan tidak lupa juga, ucapan terimakasih kepada semua pihak, sehingga pelaksanaan debat Pertama ini berjalan lancar,” ujarnya.
Menurutnya, debat pertama yang digelar ini, dengan tema peningkatan, pelayanan kesejahteraan masyarakat dalam rangka kemajuan daerah. Debat ini dimoderatori Aidinil Zetra, Dosen Ilmu Politik Universitas Andalas. “Selain itu, dalam debat ini kami juga mengundang Pj. Walikota Payakumbuh, Komisioner KPU dan Bawaslu, serta sejumlah Kepala OPD. Untuk panelis, ada Wendra Yunaldi (Dekan Fakultas Hukum UMSB), Syaiful Anwar (Dosen Fakultas Ekonomi Unand, yang juga mantan anggota KPU) dan Wirdaningsih, Dosen Universitas Negeri Padang. Dalam debat yang juga dihadiri tim pendukung paslon serta relawan,” tambahhnya.
Untuk diketahui, paslon nomor urut 01 (Supardi-Tri Venindra) menyampaikan, diantaranya bakal meningkatkan pembangunan infrastruktur, Pembangunan masjid, SDM serta berbagai hal lainnya. Sementara paslon nomor urut 02 (Almaisyar-Joni Hendri) siap memajukan Kota Payakumbuh maju berkelanjutan, wujudkan Indonesia Emas, pelatihan UMKM digital, pembangunan infrastruktur ramah lingkungan dan pencegahan stunting.
Sementara paslon nomor urut 03 (Zulmaeta-Elzadaswarman) menyebutkan, bahwa mereka siap membangun Payakumbuh maju sehat sejahtera, SDM aparatur berkualitas, penambahan fakultas, pupuk, mudah investasi dalam berbagai skala, mewujudkan masjid Agung dan menjadi Payakumbuh sebagai kota religius.
Paslon nomor urut 04 (Erwin Yunaz-Fahlevi Mazni) menyebutkan, bahwa modal lima tahun menjadi wakil walikota Payakumbuh mendampingi Walikota Payakumbuh Riza Falepi, meninggalkan jejak nyata prestasi Kota Payakumbuh. Mereka juga siap menjadikan Payakumbuh sebagai Kota Inovatif dan mandiri dengan berbagai program, diantaranya Kartu Pintar.
Sedangan paslon nomor urut 05 (YB. Dt. Parmato Alam-Ahmad Rida) menyampaikan, bakal menitik beratkan pembangunan dengan program pro rakyat, sehingga pendapatan masyarakat meningkat. Sebab menurut pasangan yang diusung Partai Golkar dan PBB itu, saat ini hampir 65 persen masyarakat Kota Payakumbuh rentan ekonomi. Selain itu, paslon itu juga bakal meningkatkan SDM sebagai kunci kemajuan kedepannya. (bule)