PADANG – Kereta api Minangkabau Ekspress akan mulai beroperasi 2 April ini. Namum DPRD Sumbar menilai fasilitas untuk pengamanan masih kurang. Terutama masih perlu banyak penyediaan palang pintu, sehingga menghindari masyarakat dari kecelakaan saat kereta api melintas.
Ketua Komisi IV DPRD Sumbar, M Nurnas mengatakan, salah satu aspirasi yang masyarakat adalah mereka menginginkan sejumlah palang pintu di perlintasan kereta api Minangkabau Ekspress.
“Keberadaan kereta api ini memang sudah lama dinantikan masyarakat di daerah itu. Terutama masyarakat Kasang hingga Ketaping. Namun mereka meminta ada palang pintu terpasang terlebih dahulu sebelum kereta api itu dioperasikan,” ujar Nurnas, Senin (19/3/2018).
Sejauh ini, kata Nurnas, sepanjang Kasang sampai Bandara Internasional Minangkabau (BIM) hanya ada satu palang perlintasan. Jumlah itu kurang. Untuk di Ketaping saja setidaknya dibutuhkan delapan palang pintu.
Dirjan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan sudah tegas mengatur tentang keutamaan keselamatan warga. Tapi ternyata sudah tinggal menghitung hari saja Minangkabau Ekspress akan beroperasi, namun palang belum ada sesuai kebutuhan.
Bukan hanya plang saja, Nurnas juga mengkritisi tentang tak adanya rambu-rambu peringatan. Salah satu contohnya di ruas Taluak Mundam ke Batang Sarik. Di sana tak ada palang dan rambu. Belum lagi ditambah dengan rel yang lebih tingi dari badan jalan.
“Kondisi ini sangat rentan kecelakan,” ujarnya. (titi)