Payakumbuh – Debat publik putaran kedua di Pilkada Kota Payakumbuh yang dihelat Selasa (20/11) malam, berlangsung sengit. Para pasangan calon (Paslon) saling jual beli serangan. Setelah sebelumnya pada debat publik pertama terkesan bermain aman, namun pada debat kedua ini serangan demi serangan dilancarkan, mereka beruasaha mencari kelemahan program-program yang disusung kalau seandainya terpilih.
Bahkan pasangan nomor urut 01 dan 05 yang berjaya dan menguasai panggung pada debat pertama, seakan mati kutu oleh serangan yang dilancarkan paslon 02, paslon 03 dan paslon 04. Debat kandidat yang juga dihadiri para pendukung diadakan di Aula Hotel Kawasan Nan Kodok, Kelurahan Tigo Koto Dibaruah, Kecamatan Payakumbuh Utara itu, seakan pecah. Bahkan moderator berulang kali harus memperingatkan pendukung yang ada di dalam ruangan untuk berhenti meneriakan yel-yel dukungannya.
Pada debat terakhir itu, juga dihadiri ratusan tim dan relawan kelima Paslon Walikota dan Wakil Walikota Payakumbuh. Selain berada di dalam gedung lokasi acara, mereka juga berada di halaman atau tenda di luar gedung tempat debat publik digelar, yang disediakan oleh panitia acara. Yel-yel dukungan untuk paslon terdengar riuh, meriah dalam suasa riang gembira. Meski berlangsung panas, namun aura Pilkada badunsanak kental terasa. Bahkan sangat jauh dari gesekan dan berjalan aman dan kondusif.
Ketua KPU Kota Payakumbuh Wizri Yasir, dalam sambutannya, menyampaikan, debat kali ini diharapkan menjadi ajang terkahir bagi calon meyakinkan masyarakat Kota Payakumbuh, kalau mereka layak menjadi pemimpin untuk lima tahun yang akan datang, dengan membawa kesejahteraan dan kebaikan bagi warga Payakumbuh. “Kami berterima kasih kepada pemko payakumbuh, partai pengusul, serta pemilih yang ikut membantu mensupport dan mendoakan sehingga debat bisa terlaksana,” ujarnya.
Menariknya, Ketua KPU Wizri juga berbagi ilmu untuk paslon kepala daerah, dimana berebut kepemimpinan diperbolehkan, bisa diambil intisari dari dalil surat Shad ayat 35. Nabi Sulaiman berdoa tapi diawali dengan minta ampun, berdoa kepada Allah untuk dianugerahkan kerajaan, walaupun kerajaan itu tidak dimiliki siapapun setelahnya.
“Ini sebagai motivasi kepada paslon, berebut kepemimpinan itu boleh, memberikan yang tebaik kepada Kota Payakumbuh untuk dikenang sepanjang masa, bahwa tidak ada pemimpin terbaik setelah dia, walaupun dia telah meninggalkan dunia tapi dikenang sepanjang masa,” tambahnya.
Selain itu, Wizri juga berharap, seluruh paslon bisa memberikan gagasan dan ide terbaiknya untuk kemajuan dan kemaslahatan Kota Payakumbuh kedepan. “Mari berdoa kepada Allah, sejak debat malam ini sampai penetapan calon nanti, bisa lancar dan tanpa kurang satu apapun jua. Selain itu, juga didapat pemimpin yang bisa membanghun Payakumbuh serta mensejahterakan masyarakat,” katanya.
Dalam debat terakhir yang dimoderatori Presenter Padang TV Oktafril Febriansyah itu, terdapat enam segmen yang didebatkan. Pertama adalah penyampaian visi dan misi, kedua pendalaman visi dan program kerja, ketiga adalah pendalaman dan program kerja, keempat adalah tanya jawab antar paslon, serta kelima adalah tanya jawab antar paslon juga alias debat terbuka serta penutup.
Paslon nomor urut 01 Supardi-Tri Venindra, saat menyampaikan visi-misi terkait tema debat menyebutkan, bahwa kedepannya bakal melibatkan seluruh pihak, swasta, untuk ambil sebuah keputusan dengan penerapan e-government. Mantan ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat itu, juga menambahkan, bakal maksimal memberikan pelayanan dengan program unggulan Payakumbuh Call Center serta Lapor Pak Wali.
Paslon nomor urut 02 Almaisyar-Joni Hendri, dalan visi-misinya bakal mewujudkan kesejahteraan masyarakat, maju berkelanjutan, agamais, bermartabat dan sejahtera sesuai visi yang telah ditetapkan pada Rencana Jangka Panjang Pembangunan Daerah (RPJMD) Kota Payakumbuh. Dengan program kerja untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dengan memberikan akses layanan publik kepada masyarakat secara berkelanjutan.
Sedangkan paslon nomor urut 03 Zulmaeta-Elzadaswarman atau lebih dikenal dengan sebutan Zuzema menyebutkan tiga skala prioritas, pertama tata kelola pemerintahan, kedua akuntabilitas dan tiga efesiensi. Dimana pasangan ini adalah gabungan profesional dan birokrat. Ada tiga skala prioritas yang akan dikerjakan dalam 100 hari pertama sebagai kepala daerah. Dimana Zuzema datang untuk memberikan bukti bukan janji. Masyarakat harus dapat pelayanan kesehatan yang berkualitas, masyarakat harus dapat menikmati pendidikan yang baik.
Paslon nomor urut 04 Erwin Yunaz-Fahlevi Mazni, menyebutkan, bahwa Kota Payakumbuh miliki predikat pengelolaan pemerintahan terbaik, diantaranya MyKopay yang bisa diakses masyarakat, e-SPPD. Paslon ini berjanji, Payakumbuh kedepannya akan lebih sejahtera dibawah kepemimpinan Erwin Yunaz-Fahlevi Mazni.
Sementara paslon nomor urut 05 YB. Dt. Parmato Alam-Ahmad Rida, menyebutkan, mereka bersama bakal mempercepat mewujudkan tata kelola Pemerintahan yang baik, berorientasi pada pelayanan partisipatif, adaptif dan transparan. Untuk mewujudkan itu, paslon ini selama masa Kampanye telah menginap dirumah masyarakat di 47 Kelurahan untuk menyerap aspirasi. (bule)