bola  

Semen Padang FC Terbenam di Dasar Kelasemen Liga 1 Usai Ditahan Imbang PSM Makasar

Stewart melakukan serangan ke gawang PSM. (foto: LIB)

PADANG – Tren negatif tim Semen Padang FC di Liga 1 2024/2025 pada laga kandang kembali terjadi. Sempat mengalami dua kali kekalahan 1-2 dari Barito Putra di pekan ke 5 saat bermin tanpa penonton di Stadion Utama Sumbar. Dilanjutkan dengan kekalahan memalukan 1-8 saat melawan Dewa United di pekan ke 9 saat bermain kembali di kandang Stadion H. Agus Salim Padang dengan dukungan penuh suporter.

Di pekan ke 11 kembali bermain di kandang Stadion H. Agus Salim Padang, Kamis (21/11/2024), SPFC menjamu tim tangguh PSM Makasar pada lanjutan Liga 1 2024/2025. Di laga ini, Kabau Sirah harus mengakui ketangguhan tim Juku Eja dengan mampu menahan imbang 1-1.

Dengan hasil tersebut, Semen Padang hanya mampu meraih 1 poin di laga kandang. Hingga saat ini, tim urang awak hanya mengumpulkan 6 poin dari 11 pertandingan di Liga 1. Untuk sementara, SPFC berada di dasar klasemen di urutan ke 18. Berbanding terbalik dengan tim promosi lain yang mampu bersaing di papan tengah klasemen.

Dari hasil tersebut, banyak aspek yang perlu dievaluasi dari segi permainan dan strategi tim kabau sirah. Saat melawan PSM, sebenarnya di awal babak pertama SPFC bermain cukup taktis dan percaya diri. Sempat menciptakan gol pada pertandingan belum genap satu menit. Hasil tendangan sudut dan umpan tarik dari Kim yang diselesaikan dengan baik oleh Michibuchi. Namun, gol harus dialunir dikarenakan Kim sudah berada dalam posisi offside saat memberi umpan. Kemudian, gol satu-satunya dari pemain muda Gala pada menit 49. Namun sayang, PSm mampu menyamakan kedudukan pada menit 53.

Menurut pelatih Eduardo, kombinasi serangan tim SPFC sangat baik di awal. Namun, PSM lebih baik dalam menguasai bola dan transisi antar lini serta bermain bagus dalam bola servis. Sehingga anak asuhnya kesulitan dalam menciptakan peluang.

“Kedua tim sangat baik dalam melakukan kombinasi serangan. Tapi PSM sangat lebih baik dalam posisi bola mati dan juga transisi dalam menyerang,” ungkap Pelatih Eduardo saat konfrensi pers.

Setelah melakukan pergantian pelatih, SPFC memang tidak banyak perubahan dalam segi permainan dan peluang menciptakan gol. Ini menjadi catatan sendiri bagi tim pelatih untuk membawa tim urang awak ini bangkit dari dasar klasemen.

Sepertinya perlu ada pemain atau salah satu tim pelatih yang bisa membangkitkan motivasi dan semangat juang para pemain di lapangan. Semoga di sisa laga Liga 1 ini SPFC bisa memparbaiki posisi di klasemen. Agar tidak menjadi tim promosi yang numpang lewat di Liga 1 2024/2025. (dk)