PADANG – Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit berharap generasi muda untuk berhati-hati untuk bergabung dengan organisasi. Terutama dengan aliran-aliran yang menjurus pada paham radikalisme.
“Harapan kami, ini menjadi pelajaran bagi masyarakat Sumbar untuk tidak ikut-ikutan aliran, apalagi sampai masuk ISIS,” kata Nasrul Jumat (11/5) mengomentari kasus tewasnya napi teroris kelahiran Padang Pariaman, Sumbar, Abu Ibrahim alias Beny Syamsu alias Sutrisno yang tewas tertembak dalam kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Dikatakannya, dedepan, para generasi muda berhati-hati saat bergabung dalam sebuah organisasi. Dengan kata lain, mewaspadai aliran-aliran yang menjurus ke paham radikalisme. Apalagi, pemerintah tidak memberi ampun bagi oknum-oknum yang terlibat jaringan radikal seperti ISIS.
“Saya berharap, Sumbar tidak terpancing dan jangan sampai ikut-ikutan gerakan ini. Sebab, tidak saja merugikan diri, keluarga, namun juga merugikan nama daerah,” terangnya.
Sebelumnya, seorang napi teroris Abu Ibrahim alias Beny Syamsu alias Sutrisno yang tewas tertembak dalam kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa malam (8/5), diketahui berasal dari Sumbar.
Santer kabar, Beni Syamsu, lama menetap di Nagari Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam. Namun, setelah ditelusuri, lelaki kelahiran 18 Juni 1986 itu, lama menetap di daerah Pekanbaru, Riau. Bahkan, sejak kecil hingga menikah, Beni tinggal di Pekanbaru.
Teroris yang ditangkap di Pekanbaru pada 24 Oktober 2017 itu, diketahui lahir di Nagari Malai Limo Suku Timur, Kecamatan Batang Gasan, Kabupaten Padang Pariaman. (yose)