Sawahlunto – Upaya keras Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sawahlunto dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggan membuahkan hasil. Keluhan warga terkait kekurangan air bersih, yang selama ini menjadi masalah menahun, kini berangsur hilang. Hal ini terutama dirasakan di Kecamatan Barangin, yang memiliki 3.899 pelanggan dan sebelumnya menjadi wilayah dengan masalah air bersih paling parah.
Kondisi serupa juga dirasakan di Kecamatan Lembah Segar. Meskipun masih ada gangguan sesekali akibat kebocoran pipa yang sudah tua dan berkarat, masyarakat mulai merasakan peningkatan kualitas pelayanan PDAM.
Direktur PDAM Sawahlunto, Julmadizon, menyatakan bahwa dirinya diberi waktu dua tahun oleh Pj. Wali Kota Sawahlunto, Fauzan Hasan, untuk memperbaiki layanan air bersih. “Namun, Alhamdulillah, dalam waktu kurang dari tujuh bulan, kami mampu mengatasi kesulitan air bersih di daerah ini,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya.
Untuk menangani masalah kebocoran, PDAM melakukan optimalisasi jaringan pipa. Namun, guna memastikan pelayanan air bersih 24 jam bagi seluruh warga Sawahlunto, dibutuhkan pengadaan mesin pompa baru yang akan dipasang di Stasiun Pompa Rantih. Sumber air bersih akan diambil dari Batang Ombilin, yang memiliki aliran air stabil, dan diolah di Instalasi Pengolahan Air (IPA) PDAM Kayu Gadang. Proyek ini membutuhkan anggaran sebesar Rp 2 miliar, mengingat kondisi medan yang curam dengan pipa yang harus dipasang di tebing setinggi 400 meter.
Selain itu, Direktur Julmadizon menyebutkan kebutuhan anggaran Rp 500 juta untuk memperbaiki jaringan pipa di Kecamatan Lembah Segar, yang mengambil air baku dari Desa Lunto. “Jika ini terlaksana, persoalan air bersih di pusat kota tua Sawahlunto akan terselesaikan dengan baik,” tambahnya.
Mengenai pelayanan di Kecamatan Talawi, yang selama ini sering terkendala, Julmadizon menyampaikan bahwa setelah dilakukan perbaikan pada sejumlah pipa dan perawatan pompa air, keluhan warga terkait mati air sudah jauh berkurang.
Untuk meningkatkan kualitas layanan, PDAM juga fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM). Salah satu langkah yang dilakukan adalah melatih petugas pencatatan meteran air guna menghindari kesalahan dan memastikan keadilan bagi pelanggan dan perusahaan. Selain itu, PDAM juga mendorong pengelolaan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang selama ini dikelola oleh masyarakat.
“Dengan langkah-langkah ini, kami optimis pelayanan PDAM Sawahlunto akan semakin baik dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat,” pungkas Julmadizon. (r)