SIMPANG AMPEK – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat Wilayah I Pasaman mengevakuasi tapir yang masuk ke dalam kolam Balai Benih Ikan (BBI) Sukomananti, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Kamis (12/12).
Kepala BKSDA Sumbar Wilayah I Pasaman, Ade Putra, menjelaskan laporan terkait keberadaan satwa tersebut diterima pukul 09.30 WIB. Sesampainya di lokasi BBI Pasbar, proses evakuasi berlangsung selama beberapa jam.
“Setelah menerima laporan, kami segera berangkat dari Lubuk Sikaping. Awalnya, kami berasumsi bahwa tapir ini tidak terlalu agresif sehingga penangkapan bisa dilakukan menggunakan jaring seperti biasa. Namun, lokasi berupa area berbahan semen cukup membahayakan bagi satwa langka tersebut. Oleh karena itu, kami harus mengubah strategi evakuasi,” ujar Ade.
Proses evakuasi dilakukan hati-hati setelah tim menemukan adanya bekas luka pada tubuh tapir. Hal ini mengindikasikan satwa pemalu yang biasanya menjauh dari manusia ini kemungkinan merasa terancam oleh keramaian di sekitarnya.
Lebih lanjut, Ade menambahkan tapir dewasa tersebut, yang diperkirakan berusia 10 tahun dengan jenis kelamin betina, akan dibawa ke kantor BKSDA untuk observasi.
“Jika diperlukan perawatan lebih lanjut, maka kami akan melakukan rehabilitasi terlebih dahulu. Jika sudah layak dilepasliarkan, maka satwa ini akan dilepas di wilayah konservasi,” ungkapnya. (r)