PADANG-Solidaritas dan kepedulian masyarakat Sumatra Barat (Sumbar) terhadapdaerah perang seperti Palestina dan Suriah sangat tinggi. Menurut Kepala Cabang Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumbar, Fadhli Septaviandra,
masyarakat Minang sangat peka akan nasib saudara-saudaranya sesama Islam yang sedang menderita di daerah konflik.
“Tragedi kemanusiaan yang dialami etnis Rohingya Myanmar dan lainnya, juga membuktikan kepedulian tinggi tersebut, dengan banyaknya bantuan yang berhasil dikumpulkan,” katanya kepada para wartawan, beberapa
waktu lalu.
Ia mengatakan, pada 2018 bantuan masyarakat Sumbar untuk Palestina mencapai Rp200 juta. Bantuan ini digunakan untuk membangun fasilitas publik di Palestina, seperti masjid atau mushala serta penyediaan
tangki air bersih dengan mobil, obat-obatan dan bahan makanan.
“Alhamdulillah bantuan tersebut sangat terasa manfaatnya bagi masyarakat Palestina,” tuturnya.
Hingga saat ini Sumbar dengan tegas mendukung kemerdekaan Palestina dan negara Islam lainnya yang terlibat konflik. Bantuan ini diharapkan terus meningkat dan tidak berhenti karena masyarakat Islam masih
banyak yang teraniaya.
“Semoga terus membantu saudara kita, sampai mereka memperoleh kemerdekaan dan hidup tenang berusaha mencari nafkah dunia,” ujarnya.
Sementara Duta ACT, Fauzi Badilla tak bisa menahan sebak di dadanya, ketika mengenang nasib umat Islam Suriah yang mengungsi di Turki. Ia sangat prihatin demi melihat pengungsi yang depresi, akibat kehilangan
tempat tinggal hingga anggota keluarga.
“Kondisi mereka sangat menggenaskan dan san gat membutuhkan bantuankaum muslimin dari seluruh dunia,” katanya.
Oleh sebab itu, ia berharap masyarakat Indonesia terus konsisten membela dan mendukung saudara-saudara di sana sehingga bisa terbebas dari konflik dan bisa hidup dengan nyaman.
Masyarakat Suriah sendiri ketika bertemu orang Indonesia terlihat sangat bahagia, dengan rasa kagum yang tulus. Mereka sangat menghargai orang Indonesia, yang tidak putus-putusnya membantu mereka. (hendrinova)