Sawahlunto – Peternakan milik Riki Ekoni Syaputra, mantan anggota Karang Taruna Teladan Sumatera Barat yang berlokasi di Dusun Kayu Gadang, Desa Santur, Kecamatan Barangin, Sawahlunto, kebanjiran pesanan sapi kurban Idul Adha.
Pernyataan ini disampaikan Tarjok, penjaga kandang ternak, ketika ditemui Topsatu, Selasa (17/12) di kawasan peternakan Riki. Peternakan ini memanfaatkan lahan pascatambang milik PT Bukit Asam Tbk UPO.
“Setiap Idul Adha, pesanan sapi jenis simental selalu meningkat. Harga jualnya berkisar antara Rp 25 juta hingga Rp 30 juta per ekor,” ungkap Tarjok.
Peternakan ini memiliki lahan seluas 5 hektare yang dimanfaatkan untuk budidaya rumput odot. Rumput ini memiliki masa panen yang relatif singkat dan menjadi pakan ternak utama bagi sapi-sapi di sana.
Selain memenuhi kebutuhan hewan kurban setiap tahunnya, sapi jenis Simental ini juga dijual bebas untuk memenuhi kebutuhan sapi potong konsumsi umum.
Ketersediaan Sapi Kurban Lokal
Riki Ekoni menjelaskan bahwa pasar untuk hewan ternaknya memang meningkat signifikan saat Idul Adha. Menurutnya, kehadiran peternakan ini memudahkan masyarakat dalam mendapatkan sapi kurban berkualitas tanpa harus mencari ke luar daerah.
“Selama ini, kebutuhan sapi di Sawahlunto didatangkan dari luar daerah, bahkan sampai ke Provinsi Lampung. Namun sekarang, masyarakat cukup datang ke Kayu Gadang untuk mendapatkan sapi Simental yang gemuk dan sehat,” ujar Riki.
Selain fokus pada penyediaan sapi kurban, peternakan ini juga mengolah kotoran sapi menjadi pupuk kandang. Pupuk ini berfungsi untuk menyuburkan tanah dan mendukung budidaya sayur-mayur yang menjadi kebutuhan harian masyarakat sekitar.
Riki menambahkan bahwa bibit rumput odot banyak dimanfaatkan oleh kelompok tani di daerah tersebut untuk memastikan ketersediaan pakan ternak mereka.
“Dengan adanya budidaya rumput odot dan pemanfaatan pupuk kandang, peternakan kami tidak hanya mendukung ekonomi, tetapi juga membantu para petani dan masyarakat dalam bercocok tanam,” pungkas Riki. (Bandi)