Temui Wawako Pariaman, MUI Tolak Milineal Beach Runner Digelar

Wakil Walikota Mardison Mahyudfin beraudensi dengan pengurus MUI dan AMPP Kota Pariaman tentang event wisata Pariaman milineal beach runner. (kominfo)

PARIAMAN – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pariaman bersama AMPP (Aliansi Masyarakat Peduli Pariaman), menolak dilaksanakan event wisata Pariaman milineal beach runner yang akan digelar, 5 April mendatang. Menjelang dilaksanakan event tersebut pengurus MUI dan AMPP Kota Pariaman beraudiensi dengan Wakil Walikota Pariaman Mardison Mahyuddin di ruang kerjanya, Rabu (11/3).

Dalam Audiensinya dengan Wakil Walikota, Ketua MUI , Syofyan Jamal didampingi anggota, Zulkifly Zakaria dan Nasri. Sedangkan AMPP, yang hadir adalah Zilrahmadi, Irvan Nofrandy dan Jupriman.

Dikatakannya penolakan ini karena MUI telah mengeluarkan fatwa colour party adalah haram. Karena itu mereka berpendapat agar pemerintah untuk dapat menghilangkan bagian acara tersebut dalam event tersebut.

“Untuk kasus di Bukittinggi setelah mendapat pernyataan dari MUI, walikota langsung membatalkan acara tersebut. MUI Kota Pariaman, juga menunggu pernyataan sikap dari pihak Pemko,” ujarnya.

Fatwa yang dikeluarkan MUI Kota Pariaman ini, telah mendapat persetujuan dari MUI Sumbar. MUI Sumbar juga akan memakai fatwa ini, sebagai acuan dalam event colour party yang akan daerah lain lakukan.

Sementara itu AMPP dalam hal ini diwakili para pemuda mengatakan Walikota tentang tanggapan mereka yang telah mereka himpun dari berbagai sumber yang mereka lihat dan ikuti.

“Acara yang dibungkus dalam Pariaman Milenial Beach Runner, ada colour party dan music party, dan dari hasil pantauan yang kami lakukan, bahwa banyak pesera yang mendaftar banyak berasal dari luar Kota Pariaman, dan seluruh akun mereka telah di private, sehingga kami berasumsi ada muatan LGB T dalam acara ini”, ujar perwakilan AMPP.

Dikatakannya, mereka berharap agar Pemko Pariaman dapat menangguhkan dan membatalkan acara tersebut, karena banyak menimbulkan mudarotnya dibanding manfaat, apalagi visi kita adalah daerah tujuan wisata yang islami, dan acara ini sangat bertentangan dengan visi tersebut”, tutur Jupriman.

Sementara itu Mardison Mahyuddin yang menerima Audiensi MUI dan AMPP ini, akan menindaklanjuti tanggapan dan permintaan mereka, setelah berkonsultasi dengan Walikota Pariaman, yang saat ini sedang berada diluar daerah.

“Kami akan kaji ulang event tersebut, seandainya memang acara tersebut terindikasi sesuai dengan apa yang disampaikan oleh MUI dan AMPP nanti, maka kami tidak segan untuk membatalkan acara ini, tentu saja dengan persetujuan dari Walikota Pariaman nantinya”, terangnya.

Sementara itu, Walikota mengapresiasi MUI dan AMPP yang ikut memikirkan kemajuan Kota Pariaman, dengan memberikan masukan kepada pemerintah.

Mantan Ketua DPRD Kota Pariaman ini nanti akan berkonsultasi dengan Genius Umar selaku Walikota Pariaman, sebagai pengambil keputusan.

“Apabila memang acara tersebut nantinya bermuatan yang tidak baik dan melanggar norma agama, maka akan kami batalkan”, tutupnya. (agus)