PADANG – Mewabahnya korona memberikan dampak besar kepada pedagang makanan di Kota Padang. Modal untuk membeli bahan-bahan dagangan meningkat, di sisi lain jumlah penjualan menukik tajam. Rata-rata pedagang menyatakan jika penjualan hanya sekitar separo dari hari-hari biasa.
Seperti yang dituturkan Edi, pedagang nasi goreng, Minggu (12/4). Menurutnya, awalnya kabar tentang Korona tidak terlalu berdampak kepada penjualannya. Jual beli masih berlangsung seperti hari-hari sebelumnya.
“Jika malam minggu saya bisa berjualan senilai empat juta rupiah. Hari-hari biasa sekitar dua juta lima ratus rupiah,” kata Edi.
Semuanya mulai berubah ketika pertama kali diumumkan jika di Kota Padang sudah ada yang pasien yang dinyatakan positif Korona. Seperti air bah, kabar itu membalikkan semua kesehariannya.
“Harga bahan dasar untuk jualan mulai merangkak naik. Sebaliknya, penjualan menukik tajam. Sudah beberapa kali malam minggu, penjualan paling tinggi hanya dua juta lima ratus ribu rupiah. Sedangkan hari biasanya hanya berkisar antara satu juta sampai dengan satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah,” tukuk Edi.
Hal yang sama juga dialami Hanafi, penjual bakso dan sosis bakar keliling. Biasanya Hanafi menyatakan bisa menjual sekitar 600 tusuk dagangan yang bernilai seribu rupiah pertusuknya. Modal yang dikeluarkan pun tidak setinggi sekarang.