PADANG – Triwulan pertama di 2018 terdapat sebanyak 50 kasus penderita HIV di Padang. Sekitar 30 persennya disebabkan oleh lelaki seks dengan lelaki (LSL).
Hal itu ditegaskan Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Padang, Gentina saat di Media Center, Balai Kota Padang, Rabu (30/5).
“Dari Januari sampai Maret ada sekitar 50 kasus HIV, sedangkan untuk jumlah kasus Acqured Immune Deficiency Syndrom (AIDS) kami belum mengumpulkan laporannya,” ujarnya. Sementara itu, di 2017, sebut Gentina, Dinkes menemukan sebanyak 370 kasus HIV, dan 93 kasus AIDS. Jumlah tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2016, hanya 300 kasus HIV, dan 56 kasus AIDS.
“Semenjak lima tahun terakhir mulai dari 2012 kasus HIV/ AIDS di Padang cenderung mengalami peningkatan,” jelasnya.
Dikatakan Gentina, sumber penularan HIV/AIDS salah satunya adalah melalui hubungan seksual kepada pasangan risti, waria, dan penggunaan jarum suntik (penasun). Untuk kasus HIV di 2017 yang ditemukan di Padang didominasi LSL sebanyak 170 kasus. Penderita HIV/AIDS itu, didominasi oleh kelompok usia 25 hingga 49 tahun. Lalu, 20 tahun hingga 24 tahun.
“Dari kasus HIV/AIDS itu sekitar 60 persennya terjadi pada usia produktif,” katanya. (syawaldi)