PAYAKUMBUH – Tim Gugus Tugas Penanganan dan Percepatan Covid-19 Kota Payakumbuh kembali mengumumkan penambahan kasus positif baru di kota itu, Jumat (8/5). Ada penambahan dua kasus baru, sehingga sampai ini sudah tercatat sebanyak 13 kasus positif di Payakumbuh.
Wakil Ketua Tim Gugus Tugas Erwin Yunaz, bersama Juru Bicara Tim Gugus Tugas dr. Bakhrizal, bersama Asisten III Amriul Dt. Karayiang serta sejumlah pejabat dilingkungan Pemko Payakumbuh, melalui aplikasi zoom, menyampaikan hal itu kepada sejumlah wartawan.
“Kami dari tim gugus tugas, telah menerima laporan hasil labor FK Unand Padang, bahwa ada penambahan dua orang warga kita yang positif Covid-19. Keduanya adalah tuan MM (27 tahun) yang merupakan popir ambulance, beralamat di Kecamatan Payakumbuh Selatan dan tuan I (28 tahun) merupakan karyawan swasta, beralamat di Kecamatan Payakumbuh Utara. Mereka akan segera dikirim ke Padang untuk menjalani Isolasi menyusul MM yang telah lebih dahulu menjalani Isolasi juga di Padang,” ujar Erwin.
Juru bicara Tim Gugus Tugas Bakhrizal, menambahkan, untuk warga berinisial I ini merupakan warga di Kelurahan Koto Kaciak Kubu Tapak Rajo. Dimana penamhanan kasus positif ini juga masih satu clusters dengan kasus positif pertama, yaitu tuan HEM. “Jadi kasus ini masih merupakan klaster yang sama dengan kasus pertama. Istilahnya masih local transmision. Dan ini sudah turunan ketiga dari kasus pertama,” tambahnya.
Menurutnya, hingga saat ini kondisi kesehatan 13 orang yang positif itu masih dalam keadaan sehat. Dimana 6 orang melakukan isolasi mandiri, 3 orang di RSAM Bukittinggi, 1 orang di SPH Padang dan 3 orang lagi di Padang Besi, Padang. Selain itu, tim juga telah mengirimkan kurang lebih 500 sampel swab dari tracking yang telah dilakukan.
“Dimana saat ini sekitar 344 sample sudah masuk labor, dari jumlah itu hasilnya yang telah keluar 141 negatif dan 13 positif. Sementara hasil lainnya masih menungu. Mungkin dalam sehari dua hari ini, hasilnya sudah ada juga yang keluar. Kami mengumumkan ini, bukan untuk mempertakuti masyarakat. Tapi kami lakukan agar ada kewaspadaan dari masyarakat. Dengan adanya data yang kami keluarkan ini, kami berharap bisa untuk memutus mata rantai penyebaran,” tambahnya. (bule)