BATUSANGKAR – Sebanyak 55 anak yatim yang berdomsili di berbagai kota Indonesia, menerima santunan dalam bentuk uang tunai dari Ikatan Alumni MTsN Batutaba, Kecamatan Batipuah Selatan, Tanah Datar.
Ketua Ikatan Alumni MTsN Batutaba Indramadi menjelaskan, santunan yang setiap anak memperoleh masing-masing Rp450 ribu tersebut, berasal dari sumbangan para anggotanya dan dikhususkan kepada anak-anak yatim yang berasal dari keluarga besar alumni madrasah yang kini bernama MTsN 4 Tanah Datar itu, di manapun mereka berdomisili.
‘’Untuk anak yatim kita yang berdomisili di Kabupaten Tanah Datar, santunan diantar langung ke rumah mereka oleh perwakilan alumni. Sedangkan yang berdomisili di luar daerah, santunan diantar melalui alumni yang kediamannya terdekat dengan tempat tinggal anak yatim kita itu,’’ ujar Indramadi, Jumat (22/5).
Dikatakan, kegiatan santunan tersebut sebenarnya sudah merupakan agenda rutin organisasi yang dia pimpin, namun nuansanya terasa amat berbeda pada tahun ini, karena adanya Pembasatan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka mencegah penularan penyakit akibat virus corona atau Covid-19.
Tujuannya, selain untuk membantu meringankan beban anak yatim yang juga anggota organisasinya, santunan juga untuk menumbuhkan semangat kebersamaan dan persaudaraan, dalam rangka pembinaan keislaman di kalangan anak-anak, guna mengurangi timbulnya penyakit-penyakit ssial dalam masyarakat.
“Hal utamanya adalah menunaikan ajaran Islam terkait dengan kewajiban menyantuni anak yatim, termasuk juga dalam konteks ini adalah mempererat tali sulatutrahim,” sebutnya.
Menurutnya, kegiatan yang dilakukan para alumni itu mendapat dukungan penuh dari kepala madrasah; A. Dt. Rangkayo Hitam. Bahkan, terang Indramadi, pada beberapa kegiatan mengantarkan santunan itu, sang kepala sekolah juga ikut turun langsung bersama pengurus alumni.
“Kami sangat mengapresiasi program alumni seperti ini. Di tengah bangsa kita berhadapan dengan beragam kesulitan, terutama secara ekonomi, karena adanya upaya pemerintah dalam mencegah penularan Covid-19, mereka masih menyempatkan diri untuk berbagi,’’ sambut sang kepala madrasah.
Ke depan dia menyarankan, pemberian santunan bisa lebih dikembangkan lagi, tidak sebatas anak yatim yang berasal dari lingkungan alumni saja, tetapi dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas lagi. (musriadi)