SAWAHLUNTO – Desa Sikalang, Talawi, Sawahlunto berlakukan pembatasan selektif, pasca terdeteksi terdampak covid-19 salah seorang warga setempat.
Terdeteksinya warga itu berdasarkan hasil pengambilan sampel tes swab polymerase chain reaction (PCR) yang dilaksanakan Pemko Sawahlunto beberapa hari lalu. Selain warga laki-laki dari Desa Sikalang itu, juga seorang perempuan dari Desa Talawi Hilir terdeteksi terdampak covid-19. Mereka masuk dalam orang tanpa gejala (OTG). Kini tengah menjalani karantina di Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT).
“Warga yang keluar masuk desa ini kita perbolehkan. Tetapi harus jelas tujuan dan selektif. Ini kami lakukan untuk memudahkan memantau dan mengawasi pendatang dan warga sendiri yang hendak keluar masuk,” kata Kepala Desa Sikalang, Edi Narwin Daulay, Selasa (26/5).
Menurut Kades Daulay, ada 84 warga Desa Sikalang yang akan dites swab termasuk sedang dikarantina saat ini.
Pemandangan yang tampak di jalan utama memasuki Desa Sikalang, dijaga warga dan dibatasi dengan palang kayu. Walikota Deri Asta dan Kapolres Sawahlunto, AKBP. Junaidi Nur yang mendatangi itu ditunggu Kades Edi Narwin Daulay dan Camat Talawi, Wan Ikhlas. Setiap pendatang diukur suhu tubuhnya.
Dikatakan walikota, pembatasan yang dilakukan Warga Desa Sikalang, pembatasan selektif. Adanya salah seorang warga setempat yang terdeteksi terdampak covid-19 membuat mereka khawatir dan melakukan pembatasan bagi pendatang keluar masuk.
“Hanya pembatasan selektif bisa dilakukan, karena Warga Desa Rantih yang keluar masuk harus melalui Desa Sikalang. Tentunya, tidak mungkin aktifitas warga Desa Rantih terhenti pula. Selain itu, Desa Sikalang juga dilewati jalan utama Sawahlunto -Talawi – Tanah Datar,” ujar Deri.(cong)