PADANG – Pengusaha nasional asal Sumbar, H Suherman Tuanku Rajo Disambah, sambangi sekretariat Partai Golkar Sumbar di Jl Rasuna Said, Padang, Selasa (2/6) sore, 13 hari jelang dilanjutkannya kembali tahapan pemilihan serentak 2020 pada 15 Juni 2020 depan.
“Hari ini, saya bersilaturahmi dengan Ketua Partai Golkar Sumbar, Bapak H Khairunnas, dalam rangka mengomunikasikan kesiapan saya untuk bertarung pada kancah pemilihan Gubernur Sumbar pada 2020 ini,” ungkap Suherman pada wartawan, usai pertemuan itu.
Tahapan pemilihan serentak 2020 ini sempat tertunda selang tiga bulan, akibat pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid19) melanda Indonesia dan berbagai negara di belahan dunia. Diketahui, dimasa penjaringan bakal calon yang dilakukan partai-partai peserta pemilu 2019 yang memiliki kursi di DPRD Sumbar, caleg DPR RI dari PKB itu, telah mendaftar sebagai calon kepala daerah ke Partai Nasdem, PKB, PDIP dan PPP.
Menurut Suherman, sejak wabah Covid19 melanda, aktivitas dirinya bersama tim untuk bersosialisasi ke masyarakat jadi terhenti total. Walaupun tak lakukan aktivitas politik praktis, Suherman memastikan, dirinya tak berhenti memperlihatkan keberpihakannya pada persoalan yang dihadapi rakyat Sumbar.
“Di masa wabah ini, saya fokus pada kegiatan sosial dalam rangka memutus rantai penyebaran Covid19,” terang pria asal Tanahdatar itu.
“Bersama tim, saya melakukan pembagian 1 juta masker yang telah dilaksanakan di sejumlah kabupaten/kota di Sumbar, sejak beberapa waktu terakhir. Kegiatan ini masih berlangsung sampai sekarang,” ungkap dia.
Terpisah, Ketua Partai Golkar Sumbar, Khairunnas mengatakan, partai yang dipimpinnya belum memutuskan figur tertentu, untuk diusulkan sebagai calon kepala daerah pada pemilihan gubernur Sumbar yang digelar berbarengan dengan pemilihan 11 bupati dan 2 wali kota itu.
“Kita mengutamakan kader disamping kita juga tak menutup pintu untuk bakal calon non kader, dalam menghadapi pemilihan gubernur Sumbar nanti,” ungkap Khairunnas.
Menurut Khairunnas, Partai Golkar memiliki mekanisme spesifik dalam penentuan calon yang akan diusung sebagai calon kepala daerah pada pemilihan serentak 2020 ini. Salah satunya, diikutkan dalam survei popularitas dan elektabilitas oleh lembaga yang ditunjuk DPP Partai Golkar.
“Yang dapat rekomendasi partai, salah satu yang jadi pertimbangan utama nantinya adalah hasil survei ini,” ungkap Khairunnas.
“Jika tingkat keterpilihannya bagus menurut hasil survei, bisa saja yang bersangkutan diusung sebagai calon gubernur. Kita terbuka dan realistis saja. Jika survei mengindikasikan calon dari kita tak layak nomor 1, kita siap jadi pendamping di posisi wakil gubernur,” tambah dia.
Pada pemilihan umum 2019 lalu, Partai Golkar meraih 8 dari 65 kursi di DPRD Sumbar. Sementara, syarat pengajuan calon, partai politik atau gabungannya, mesti memiliki 20 persen dari kursi parlemen (13 kursi). Artinya, jika ingin mengusung pasangan calon, Partai Golkar mesti berkoalisi dengan tambahan minimal sebanyak 5 kursi lagi.
Komposisi perolehan kursi DPRD Sumbar hasil pemilu 2019 lalu yakni Partai Gerindra sebanyak 14 kursi, selanjutnya 3 partai dengan capaian masing-masing 10 kursi yakni Partai Demokrat, PKS dan PAN. Kemudian, Partai Golkar 8 kursi dan PPP 4 kursi. Kemudian, PDIP, Nasdem dan PKB sama-sama berbagi 3 kursi. (*/benk)