PARIAMAN – Walikota Pariaman Genius Umar memberikan awaban atas pandangan umum fraksi-fraksi DPRD Kota Pariaman.
Rapat Paripurna DPRD Kota Pariaman tersebut dipimpin Wakil Ketua DPRD, Faisal, didampingi Wakil Ketua II Mulyadi melalui Video Conference (Vidcon) di Instansi kerja masing-masing, Jumat (5/6).
Dalam menjawab pandangan anggota fraksi-fraksi DPRD Kota Pariaman tersebut, Walikota Genius Umar didampingi juga oleh Wakil Walikota Mardison Mahyuddin, Pj. Sekdako Fadli, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Buyung Lapau, Kadis. Kominfo Hendri di ruang kerja Walikota Pariaman.
Genius Umar, memberikan apresiasi atas pertanyaan, saran dan kritik oleh pihak DPRD Kota Pariaman terkait LKPD 2019 dengan harapan bermanfaat untuk perbaikan dalam menjalankan roda pemerintahan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di Kota Pariaman.
Dikatakannya , pembangunan dan pemberdayaan yang dilaksanakan melalui APBD Kota Pariaman tahun 2019 tentunya berdaya manfaat bagi masyarakat guna meningkatkan nilai ekonomi masyarakat, ataupun mencapai kesejahteraan masyarakat Kota Pariaman secara keseluruhan.
” Ada beberapa indikator sebagai penentu yang telah Pemko Pariaman laksanakan yakni peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Pariaman per-kapita yakni 2014=40,74 juta, 2015=43,67 juta, 2016=47,11 juta, 2017=50,64 juta, dan 2018=54,38 juta yang kesemuanya mengalami peningkatan dan sampai ke tahun 2018 dalam peningkatan yang cukup baik,” ujarnya.
Untuk sumber pendapatan daerah, Kota Pariaman saat ini masih didominasi oleh Pendapatan Transfer dari Pemerintah Pusat/daerah lainya dan Pengoptimalan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Untuk PAD sendiri, sejak tahun 2015 berjumlah Rp. 29.8 milyar, 2016=Rp. 29.8 milyar, 2017=Rp. 30.8 milyar, 2018=Rp. 32.2 milyar, dan ditahun 2019 Kota Pariaman alami peningkatan PAD menjadi Rp. 36.6 milyar.
Untuk SiLPA yaitu selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran jauh menurun.
” Dimana pada tahun 2015 SiLPA sebesar Rp. 120.3 milyar dan ditahun 2018 menurun menjadi Rp. 54.2 milyar, serta 2019 menjadi Rp. 24.3 milyar,” ujarnya lagi.
Dikesempatan itu, juga di sampaikan capaian target belanja APBD Kota Pariaman tahun 2019 adalah sebesar Rp.703.4 milyar dengan persentase capaian 93,43 %. Sedangkan pada tahun 2015 capaian tersebut baru mencapai Rp. 579.8 milyar dengan persentase 81,87%.
Terkait realiasi PAD Retribusi Daerah yang masih dibawah 50%, hal ini terkendala faktor teknis dan non teknis dalam pelaksanaan dan pencapaian target retribusi yang telah ditetapkan. Namun sambung Genius, peningkatan PAD terutama sektor retribusi daerah selalu menjadi konsentrasi utama untuk lebih mengoptimalkan lagi retribusi daerah, pengelolaannya, dan menggali potensi retribusi daerah.
Untuk menambah dan menggali objek pajak dan retribusi baru yang belum disentuh sebagai sumber PAD di tahun 2020 dan 2021 mendatang, Wako Genius juga telah siapkan langkah untuk mendongkrak PAD Kota Pariaman Peningkatan PAD Kota Pariaman Tahun 2020 dari sektor Pengelolaan PAD di Obyek Wisata, sektor Pemanfaatan Teknologi Informasi dan sektor Kerjasama dengan Perbankan.
Selain itu, terkait belanja modal tahun 2019 yang terealisasi sebesar 90,95% dimana Rp 15 M yang belum terserap, hal ini kata Genius, disebabkan oleh adanya kegiatan-kegiatan yang tak dapat dilaksanakan akibat terkendala faktor teknis dan non teknis antara lain sisa tender, terdapatnya pekerjaan yang belum selesai putus kontrak akhir tahun anggaran.
Dan terhadap defisit Laporan Operasional Tahun 2019 yang mencapai Rp28 Milyar yang disampaikan Fraksi Keadilan Demokrat, kata Genius lagi, Laporan Operasional Tahun 2019 tersebut adalah merupakan surplus sejumlah Rp.28.8 milyar. (agus)