PADANG – Bulan suci Ramadhan tahun ini benar-benar menjadi bulan penuh ujian bagi keluarga Yefni Wati. Perempuan yang bekerja sebagai penjual goreng keliling ini dicoba dengan musibah. Hujan lebat dibarengi angin kencang yang melanda Kota Padang beberapa waktu lalu membuat pohon besar bertumbangan. Malang bagi Yefni Wati, pohon besar itu menimpa rumahnya dan menyelakai sejumlah anggota keluarganya.
Terenyuh dengan musibah yang dialami salah seorang warga Kota Padang, Mahyeldi menyempatkan diri mengunjungi rumah Yefni Wati. Mahyeldi mengunjungi rumah yang ambruk di Cubadak Aia Lubuk Lintah itu pada Rabu (23/5).
Rumah itu ditempati oleh dua keluarga yang terdiri dari sembilan orang. Akibat pohon tumbang, kerabat Yefni Wati yang merupakan saudara dari suaminya, Naupi mengalami luka dan terkilir. Sementara, rumah yang ditempati ambruk.
Naupi, suami Yefni Wati sehari-hari bekerja sebagai teknisi perbaikan barang elektronik. Musibah yang dialami makin menambah derita keluarga sederhana ini.
Mahyeldi menyampaikan rasa prihatin atas musibah yang dialami keluarga Yefni Wati. “Semoga di bulan suci ini keluarga diberi ketabahan yang berlipat ganda,” ujar Mahyeldi.
Kondisi cuaca beberapa hari belakangan diakui Mahyeldi kurang bersahabat. Di tengah terik di waktu siang, tiba-tiba saja hujan lebat disertai petir dan angin kencang ketika sore dan malam. Fenomena cuaca ektrim ini mesti diwaspadai oleh warga Kota Padang.
Cuaca ekstrim bisa berpotensi menyebabkan bencana alam. Mulai dari banjir, longsor, hingga pohon tumbang. “Selalulah waspada di lingkungan kita,” ujar Mahyeldi.
Selain itu, Mahyeldi mengimbau agar warga Kota Padang senantiasa meningkatkan kepedulian terhadap sesama, terutama terhadap mereka yang sedang ditimpa musibah. Bulan suci adalah waktu terbaik untuk menebar peduli dan saling berbagi.
Di sisi lain, Mahyeldi mengharapkan kepada pihak berwenang untuk aktif menyosialisasikan ancaman bencana, terutama di kawasan-kawasan rawan bencana di Kota Padang. (zal)