COBAAN besar bagi Mesir, ketika bintang dan kaptennya Mohamed Salah cedera bahu di final Liga Champions. Hanya dua pekan jelang tampil di Piala Dunia 2018, Mesir harus berjudi untuk kesembuhan pemain yang jadi “bulan-bintang-nya” Mesir.
Bisa apa Mesir tanpa Salah? Dengan capaian mentereng bersama Liverpool sepanjang musim 2017/2018, salah disebut-sebut sebagai salah satu calon bintang yang akan mengguncang Rusia 2018.
Tapi apa daya, final Liga Champions di Kiev membuat Mesir harus mengurut dada. Cedera bahu Salah, membuat sang bintang diragukan dalam debut Piala Dunia-nya melawan Uruguay.
Bicara kemungkinan terburuk Salah tak bisa tampil, sesungguhnya Mesir tak perlu berlarut-larut menangisi cedera Salah. Show must go on, ada atau tanpa Salah, Uruguay perlu dihadapi dengan fokus 100 persen, jika Mesir tak ingin tersandung di langkah pertama mereka.
Bagaimanapun, Mesir tak boleh tergantung pada seorang Mohamed Salah. Sepakbola adalah permainan tim, bukan individu atau personal. Spirit dan motivasi sebagai tim yang tak diunggulkan, adalah senjata utama Mesir untuk bermain lepas.
Memang, jika Salah ada, setidaknya Mesir punya kartu truf yang bisa membuat pasukan Uruguay harus mewaspadai pemain yang mencetak 43 gol untuk Liverpool musim ini. Tapi sekali lagi, pertunjukan harus berlanjut bagi Mesir, dengan atau tanpa Salah.
Uruguay sendiri adalah favorit di Grup A ini. Dengan pemain sekaliber Luis Surez, Edinson Cavani, ataupun Fernando Muslera dibawah mistar, diprediksi akan mampu meraih kemenangan pertamanya.
Pincangnya Mesir tanpa Salah, adalah celah yang bisa dimanfaatkan Uruguay untuk membenamkan Mesir. Sepertinya, memang Uruguay punya peluang besar memenangkan laga ini. Skor 2-0 cukup pantas bagi Uruguay. (*)
*) Nilmaizar
– Mantan Pelatih Semen Padang FC
– Mantan Pelatih Timnas Indonesia
– Peserta Kursus AFC Pro Indonesia 2018