PADANG– Tatanan kehidupan Normal Baru (new normal) merupakan suatu kehidupan dengan kebiasaan baru, aktifitas baru, dimana masyarakat diminta berdamai dan beradaptasi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.
Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat Prof. DR. H. Irwan Prayitno Psi. M.Sc. mengikuti webinar (seminar online) bersama Universitas Bosowa Makasar, Provinsi Sulawesi Selatan sekaligus menjadi Narasumber dengan tema “Strategi Kepala Daerah di Indonesia dalam Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi di New Normal Life” di ruang kerja, Senin (22/6/2020).
“Tidak mungkin masyarakat terus-terusan berdiam diri terus di rumah. Apalagi masyarakat sudah mulai jenuh. Banyak yang mengeluh akibat PSBB perekonomian masyarakat terhambat,” kata Irwan Prayitno dalam paparannya.
Gubernur Sumbar menerangkan di Sumbar dalam penanganan Virus Corona (Covid-19) cukup berhasil di Indonesia. Dengan dibuktikan jumlah kasus Covid-19 mengalami penurunan secara signifikan.
Irwan Prayitno mengatakan sangat mendukung konsep kehidupan normal baru diantaranya melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi.
“Sembari menunggu Vaksin Covid-19 ditemukan. Kami melakukan sejumlah persiapan, secara bertahap fasilitas umum kita aktifkan kembali. Objek wisata, perhotelan, pasar dan direncanakan dunia pendidikan juga akan diaktifkan. Namun, kedispilinan untuk pencegahan penyebaran Covid-19 tetap dilaksanakan,” ucapnya.
Selain itu Gubernur Irwan Prayitno dalam paparannya, menekankan bagaimana cara memutus rantai penularannya di setiap wilayah Sumatera Barat dengan melakukan empat hal penerapan di daerah, yaitu testing, tracking, isolation dan treatment yang dilakukan secara masif.
“Kami sangat berutung memiliki Laboratorium Biomedik dari Fakultas Kedokteran UNAND yang bisa memeriksa sampai dengan 1.800 lebih spesimen Swab per hari. Ini prestasi luar biasa yang dilakukan lab UNAND,” jelasnya.
Gubernur Sumbar juga menjelaskan, bahwa saat ini pihaknya terus melakukan pembatasan di setiap perbatasan provinsi, baik darat, laut dan udara dipantau secara ketat.
Kendaraan bisa ke luar dan masuk Sumbar tanpa dibatasi. Hanya saja tetap harus mengikuti protokol kesehatan terkait Covid-19. Untuk memasuki jalur darat pemprov Sumbar, setiap orang yang masuk diwajibkan melengkapi surat kesehatan dan melakukan rapid tes dan menggunakan masker hingga batasan jumlah penumpang.
Sementara untuk jalur udara para penumpang juga mengikuti protokol kesehatan dengan melakukan swab tes dan harus dikarantina sampai hasilnya keluar dari laboratorium.
“Hal ini terus berlaku hingga vaksin COVID-19 ditemukan dan wabah benar-benar bisa dikendalikan,” tutupnya. (hms.sumbar*)