APAPUN kondisi dan keadaannya, Brasil tetaplah Brasil. Tim yang satu ini memang telah membius dunia. Sejarah paling mengkilap di ajang PIala Dunia, dengan lima gelar juara, bertabur bintang kelas dunia yang tak pernah habis-habisnya.
Bukan Piala Dunia namanya, jika tak ada Brasil tercatat sebagai salah satu pesertanya. Dan fakta pun menunjukan, Brasil adalah satu-satunya negara yang selalu ikut Piala Dunia sejak edisi pertama tahun 1930. Bicara Piala Dunia, Brasil memang sesuatu.
Brasil akan memulai petualangan mereka di Rusia 2018 dengan semangat baru, setelah empat tahun lalu terhempas ke titik nadir. Di rumah sendiri, di Stadion Maracana kebanggaan mereka, Selecao dihajar Jerman di semifinal dengan skor telak 7-1. Bahkan di perebutan tempat ketiga, Belanda ikut-ikutan menghajar Brasil 3-0. Itulah tragedi paling memalukan sejarah persepakbolaan Brasil.
Sekarang Brasil berupaya bangkit dari trauma itu, datang dengan semangat baru ke Rusia. Swiss akan jadi ujian pertama mereka. Tidak mudah, mengingat Swiss adalah tim ulet Eropa , tim yang sangat displin, dan selalu bermain lepas dengan gaya elegan mereka.
Statistik pun mencatat, Swiss bukan lawan yang mudah bagi Brasil. Mereka juga pernah mengalahkan Brasil. Kekuatan Swiss yang selalu menggiurkan di fase Grup dalam empat edisi Piala Dunia terakhir, membuat Xherdan Shaqiri dkk siap menyulitkan Brasil.
Jika Brasil tak mampu menetralisir trauma 2014, mereka berpotensi direpotkan oleh Swiss. Artinya lawan terberat Brasil dalam pertandingan nanti adalah melawan trauma diri sendiri. Jadi, pelatih Tite harus pandai-pandai berhitung menghadapi laga pertama di Rusia 2018 ini.
Walau begitu, menurut hemat saya, Brasil tetap favorit di laga ini. Mereka bisa menang dengan margin dua gol. Karena, Mereka adalah Brasil. (*)