PADANG – Pemerintah Provinsi Sumatra Barat optimistis target pemenuhan produksi padi hingga 3 juta ton yang pernah dicanangkan Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman tahun 2017 merupakan motivasi besar para petani Sumbar dalam memaju inovasi dan kreatifitas dimasa tatanan normal baru produktif dan aman covid (new normal) saat ini.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit disela-sela kesibukannya, di rumah dinas Raden Saleh, Minggu (28/6/2020). Nasrul Abit pun mengatakan pada 2019 lalu pernah Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumatera Barat (Sumbar) Candra mengatakan hingga awal Desember 2018, total produksi padi sudah mencapai 2,8 juta ton yang berarti mendekati target 3 juta ton.
“Berarti ini 3 juta ton sesuatu yang potensial untuk dicapai oleh para petani Sumbar baik melalui intensifikasi pertanian atau invoasi ala keilmuan pertanian lainnya yang lebih handal di era new normal dengan pemanfaatan teknologi informasi saat ini,” harapnya.
Nasrul Abit juga mengatakan, usaha pertanian di Sumatera Barat ada pasang naik dan pasang turunnya karena persoalan cuaca ekstrim dan perubahan iklim kondisi global warning.
Sepanjang 2019, terdapat sekitar 3.500 ha lahan pertanian yang mengalami gangguan produksi akibat perubahan cuaca secara ekstrem di sebagian besar wilayah Sumbar. Namun, tidak semua lahan rusak dan masih bisa dilakukan proses panen.
Adapun luasan sawah di Sumbar saat ini mencapai 225.000 hektare (ha) dan tersebar di sejumlah kabupaten sentra produksi antara lain Kabupaten Solok, Tanah Datar, Pesisir Selatan, Padang Pariaman, Agam, dan Limapuluh Kota.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada para petani yang tekah berkarya menjaga ketahanan pangan kita yang merupakan bagian menjaga ketahanan pangan nasional. Walaupun saat ini kita hidup di era New Normal, mengajak segenap komponen pertanian dan para petani terus berkarya untuk Sumatera Barat Sejahtera dan Unggul dimasa datang,” seru Nasrul Abit. (ril/yose)