PADANG-Banyaknya pasien Covid-19 yang sembuh mengharuskan pemerintah Provinsi Sumbar menutup sementara delapan lokasi karantia yang ada. Satu lokasi lainnya kini masih beroperasi, guna menampung pasien positif yang patut mendapatkan pelayanan karantina.
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno menjelaskan ditutup sementaranya delapan lokasi karantina untuk pasien positif Covid-19 tersebut alasannya untuk penghematan.
“Sekarang memang tinggal satu lokasi karantina saja yang beroperasi, yakni di BPSDM. Ini untuk penghematan. Tapi jika terjadi peningkatan kasus yang sangat tinggi, delapan lokasi karantina lainnya akan dibuka kembali,” terang Irwan, dalam pers rilis yang diterima Jumat (3/7).
Dijelaskannya, lokasi karantina disediakan untuk pasien positif Covid-19 yang masuk Orang Tanpa Gejala (OTG), Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan orang dalam perjalanan. Saat kasus positif tinggi, hampir semua lokasi karantina terisi. Ini juga karena Pemprov Sumbar melakukan PCR atau pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi penyakit dan mengetahui kondisi seseorang apakah terjangkit virus Covid-19 atau tidak.
“Jika testing PCR berjalan efektif, dalam mendeteksi pasien positif Covid-19 dan melakukan tracing berjalan, makanya mulai berkurang ODP, OTG di karantina,” sebutnya.
Menurutnya, sebagai antisipasi peningkatan kasus, Pemprov Sumbar telah menyiapkan sembilan lokasi karantina dengan kapasitas sebanyak 1000 orang. Sembilan lokasi itu di antaranya Bapelkes dan Balai Pertanian dan enam lokasi lainnya. Dan hanya satu lokasi yang beroperasi yakni BPSDM Sumbar di kawasan Gadut. Delapan lokasi lainnya berstatus tutup sementara. 107