SARILAMAK – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh Kota Joni Amir mengatakan sebanyak tujuh kecamatan masuk kategori daerah rawan bencana banjir.
“Tujuh kecamatan itu yakni Pangkalan, Kapur Sembilan, Harau, Suliki, Mungka, Guguak, dan Payakumbuh,” kata Joni Amir di Payakumbuh Senin, (13/7/2020).
Joni mengatakan biasanya bencana banjir di Limapuluh Kota diakibatkan bila intensitas hujan yang mengguyur daerah tersebut cukup tinggi yang mengakibatkan genangan air hingga beberapa sungai meluap.
Selain bencana banjir, longsor dan puting beliung juga mesti diwaspadai oleh masyarakat setempat mengingat cuaca ekstrem yang terjadi di Limapuluh Kota.
“Itu kita lihat dari paginya cuaca sedang, panas dan tahu-tahunya hujan. Ini perlu kita waspadai agar jangan terjadi korban jiwa akibat peristiwa yang datang secara tiba-tiba tersebut,” katanya.
Ia mengatakan sosialisasi dan edukasi lingkungan serta mitigasi bencana alam menjadi sebuah upaya pemerintah daerah dalam menangani agar tidak terjadi korban jiwa.
“Tinggal lagi bagaimana masyarakat disimplin dalam menangani peristiwa tersebut,” ujarnya.
Selain itu kata Joni, sebagai salah satu daerah rawan bencana, Kabupaten Limapuluh Kota juga mendapat bantuan alat informasi atau warning system gempa dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bertujuan menginformasikan secara real time terhadap kondisi gempa yang terjadi di tanah air.
Dengan alat tersebut BPBD setempat bisa meningkatkan performa penyebarluasan informasi gempa bumi dan seputar data-data gempa itu terjadi di Limapuluh Kota.
“Kalau kerawanan gempa di Limapuluh Kota ini memang agak kurang, tapi potensinya ada. Dengan alat ini tentu kita lebih cepat mengetahui adanya gempa di wilayah kita,” katanya. (esa)