PADANG-Sebuah prestasi bagi dunia kesehatan dengan dimintanya Dokter Andani Eka Putra, M.Sc dari labor Fakultas Kedokteran Unand, menangani wabah corona yang nyaris tak terkendali di Surabaya dan Jatim. Sedangkan di Sumbar angka pasien positif Covid-19 tinggal 89 orang.
“Iya, saya sedang di Surabaya sekarang berbagi ilmu sama gubernur dan wagub di sini,” kata Kepala Labor FH UA kepada Singgalang, Jumat (17/7).
Ia bersama tim bekerja maksimal dan menempatkan Sumbar nomor 1 dalam penanganan wabah corona di Indonesia. Hingga akhirnya diminta pusat untuk membantu sejumlah provinsi menangani kasus Covid-19.
Rektor Unand, Prof. Yuliandri yang dihubungi Singgalang kemarin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah mengapresiasi Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi (PDRPI) FK. Unand, sebagai Lab Rujukan Nasional untuk Pemeriksaan Covid-19 di Sumatera Barat, di bawah Pimpinan Dr.dr. Andani Eka Putra, MSc.
“Peran ini, tidak bisa dilepaskan dari dukungan semua unsur baik Kemenkes, BNPB, serta Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan stake holders lainnya, yang memberikan berbagai fasilitas serta bantuan untuk menunjang operasional dan kiberja dari tim di labor kami,” sebut Yuliandri.
Labor yang dipimpin Dr Andani, dalam pelaksanaanya tenaga utama adalah mahasiswa S3 dan S2 Biomedik FK. Unand serta 10 orang dosen FK. Unand dan Unand yang berminat bergabung bersama- sama (6 Doktor dan 10 mahasiswa S3 Biomedik FK. Unand). Total tenaga 60 orang yang dibagi dalam 3-4 shift kerja dengan total masa kerja maksimal 24 jam/hari.
“Sebagai kata kunci, dari hasil laporan yang disampaikan bahwa kondisi ini memperlihatkan pemeriksaan yang dilakukan di Sumatera Barat sesuai dengan prinsip epidemiologi, yaitu senantiasa berupaya memutus rantai penularan. Metode ini dilakukan dengan cara menangkap orang yang berpotensi sebagai penular terutama kelompok tanpa gejala (silent spreader),” ulasnya.
Sementara, hari ini terjadi penambahan pasien positif Covid-19 tujuh orang, dengan total kasus positif Covid-19 di Sumbar hingga Jumat (17/7), 813 orang. Dari jumlah itu dirawat di berbagai rumah sakit 45 orang (5,5%), isolasi mandiri 27 orang (3,3%), isolasi BPSDM 17 orang (2,1%), meninggal dunia 32 orang (3,9%), sembuh 692 orang (85,1%).
Tujuh pasien positif itu satu dari Kota Payakumbuah, lima dari Kabupaten Dharmasraya, dan satu orang dari Kota Solok. 107