LUBUK BASUNG – Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP-RRI) Bukittinggi melakukan kerjasama dengan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Wilayah Kabupaten Agam (JZ03ZZW13) yang ditandai dengan penandatanganan kesepahaman di Koto Tinggi, yang diawali dengan Touring bersama, Sabtu (18/7), start di halaman LPP RRI Bukittinggi.
Touring diawali dengan foto bersama dan mengatur iring-iringan yang dikoordinir langsung oleh Ketua RAPI Agam, Sita Tusti, diikuti iringan kendaraan Kepala LPP RRI Bukittinggi besera rombongan.
Ketimua RAPI Agam, Sita Tusti yang akrab dipanggil Bundo itu merasa senang dan gembira, karena RAPI 03.13 Wilayah Kabupaten Agam dapat bermitra dengan semua unsur dan lembaga sosial kemanusiaan, termasuk dalam penanggulangan bencana.
Sementara itu kepala LPP-RRI, AKH. Suhartono juga memberikan apresiasi yang luar biasa terhadap mitra kerja Radio Antar Penduduk Indoneaia, dimana melalui RAPI kita jalin kerjasama yang baik. Melalui RAPI akan membantu penyiaran dan update informasi terkini.
Kebanggan Kepala LPP- RRI Bukittinggi RRI Bukittinggi Suhartono yang baru beberapa hari sebagai kepala RRI mengungkapkan, bahwa RRI Bukittingg Mitra Anda Membangun Ranah Minang, kata orang baru di RRI Bukittinggi itu.
Adapun iring-iringan Touring LPP-RRI, RAPI dan BPBD yang berangkat pukul 08.30 WIab itu, titik kumpul di halaman gedung RRI Bukittinggi . Menuju Palupuah, Pasia Laweh, terus ke Pagadih, dan menuju Koto Tinggi, Kecamatan Bukik Barisan, Kabupaten Limapuluh Kota. Diperkirakan sampai di Rumah Zender Radio AURI oukul 11WIB.
Usai istirahat, langsung penanda tanganan kerja sama RRI dan RAPI. Perjalanan dilanjutkan menuju Kampuang Sarugo, melihat tempat wisata sarugo. Kemudian bertolak ke jembatan M. Yakub, dimana jembatan ini sejarah generator radio jatuh ke sungai. Selanjutnya menuju monas bela negara. Dan rombongan kembali pulang.
Mitra LPP-RRI Bukittinggi, RAPI 03.13 Wilayah Kabupaten Agam dan BPBD Agam, yang bergabung dengan anggota RAPI Agam, Tanah Datar, Padang Panjang, RAPI Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota, yang sudah menunggu di perbatasan Koto Tinggi Limapuluh Kota dengan Kabupaten Agam. (Maswir)
