ANDURIANG-Sungai Batang Anai nyaris meluap, akibat hujan deras yang terjadi Minggu sore (8/7). Kondisi itu menyebabkan sejumlah warga di skitar sungai dievakuasi. Tak hanya itu seorang pengembala ternak juga dilaporkan terkurung di sebuah pulau, Korong Lubuak Napa Nagari Anduriang.
Hingga pukul 21.00 WIB Minggu malam, pengembala yang bernama Eko masih terkurung di pulau tersebut. Sebab sejak pukul 16.00 WIB, pria berusia sekitar 30 tahun itu menggembalakan kerbaunya. Informasi dari warga setempat, baru saja dia sampai di Pulau itu, secara tiba-tiba air Sungai Batang Anai meluap dengan amat besarnya.
Sementara, Son bersama keluarganya di Korong Kampuang Tangah, Nagari Anduriang terpaksa diusingkan ke tempat yang jauh dari rumahnya. Pasalnya, rumah yang ditempatinya selama ini nyaris dibawa air bah Batang Anai.
“Kemungkinan dua kepala keluarga lagi yang akan diungsikan, rumah mereka terancaman hanyut karena derasnya arus sungai,” kata Hardi Candra, salah seorang tokoh pemuda Anduriang pada wartawan. Singgalang.
Menurut Candra, besar aliran Sungai Batang Anai, lantaran hujan lebat sejak Minggu petang. Hujan kali ini sangat lebat.
“Ini mungkin yang disebut orang arus besar Sungai Batang Anai, sekali dalam delapan tahun. Karena itu hingga saat ini, Eko belum bisa dievakuasi. Kami masih menunggu pihak BPBD Padang Pariaman yang punya kelengkapan perahu karet,” ujarnya.
Disebutkannya, Surau Sikumbang di Kampuang Tangah yang sebagian bangunannya telah hanyut akibat hempasan sungai beberapa waktu lalu, Minggu kemarin telah hanyut semuanya.
“Jadi, peralatan yang ada dalam surau itu lenyap semua. Tak ada yang bersisa,” ujar dia.
Sementara, sekitar pukul 21.30 WIB, petugas BPBD Padang Pariaman sampai di Anduriang. Petugas langsung terjun menyisiri aliran Sungai Batang Anai. Dalam peristiwa tersebut tidak ada laporan korban jiwa. (damanhuri)