PADANG-Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Dr. dr. Andani Eka Putra, MSc, menilai adanya penambahan kasus positif yang cukup tajam di Sumbar dalam satu pekan terakhir bukan lah gelombang kedua yang diprediksi banyak orang. Sebab angka penambahan 47 kasus positif (3,3 persen) sampai pagi ini masih di bawah standar WHO 5 persen,
“Angka positif yang terus naik dalam satu pekan terakhir ini sangat terkait dangan pergerakan orang, khususnya dari luar provinsi. Bagi kita di labor dan teman-teman dinas kesehatan, sudah memprediksi akan ada letupan seperti ini. Tinggal sekarang bagaimana tracing tetap konsisten dengan kapasitas besar. Semua yang kita temukan hari ini tanpa gejala atau ringan, namun mereka adalah silent spreader, yang jika kita tidak temukan akan menjadi penular bagi orang lain,” kata Dr. Andani dalam grup Kawal Covid-19 Sumbar, Jumat (7/8).
Disebutkannya, dengan adanya penambahan kasus hari ini Andani menghimbau pihak terkait bersama-sama menjelaskan ke masyarakat bahwa situasi masih terkendali. Apa yang ditemukan merupakan proses pencarian kasus., karenanya dia mengajak masyarakat dan jajaran terkait lain bersama-sama mengingatkan orang dari luar provinsi memeriksakan diri (swab) ke puskesmas atau bandara. Masyarakat diminta tetap menjalankan protokol covid karena ini menandakan semua orang menyayangi keluarga, rekan kerja dan tetangga.
“Saat ini kita tidak usah berfikir gelombang-gelombang, karena ini hanya bagian proses. Jika sekarang disebut gelombang kedua, maka nanti akan ada lagi gelombang 3, 4 dan seterusnya,” ujar Andani.
Menurutnya, berdasarkan pengalaman di Eropa dan Amerika hanya ada 1 gelombang. Bagi negara yg terkendali, tidak ada fase puncak atau puncak cenderung datar dengan riak-riak. Kondisi yang terjadi di Sumbar sekarang ini adalah riak-riak tersebut.
Kemudian Dr. Andani meminta satu sama lainnya tidak usah saling menyalahkan, namun yang penting bagaimana semua pihak terkait bekerjasama secara optimal utk tracing dan testing.
“Mari saling mendukung untuk mempertahankan Sumbar tetap terkendali. Saat ini adalah bagian dari pengendalian tersebut. Semoga Allah meridhoi apa yg kita kerjakan ini,” tutupnya. 107