LUBUK ALUNG – Jambak Lubuk Alung, Rabu (12/8) sekira pukul sekira pukul 08.30 Wib membara. Delapan kedai hangus terpanggang. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian di pinggir jalan Padang – Bukittinggi tersebut, selain kemacetan yang panjang.
Api dapat dipadamkan sekitar pukul 11.00 Wib siang, oleh empat unit mobil pemadam kebakaran Padang Pariaman. Kapolsek Lubuk Alung AKP Harmon bersama Sekretaris Walinagari Balah Hilia Lubuk Alung Rahmanul Hidayat menyebutkan, kerugian ditaksir sekitar Rp500 juta lebih.
Menurutnya, kronologis kejadian bermula dari saksi yang bernama Jon Efendi, seorang tukang ojek melihat ada asap tebal dari belakang kedai atau warung jok sepeda motor. Kemudian saksi serta warga mendatangi warung tersebut dan sesampai di warung, api sudah membesar dan salah satu warga menelpon pemadam kebakaran, dan memadamkan kebakaran.
“Asal api masih dalam penyelidikan pihak berwajib,” ungkapnya. Berdasarkan identifikasi yang jadi korban dalam musibah demikian, adalah
Andre Alvis, pemilik satu buah kedai jualan rujak sekaligus kedai atau warung sebagai tempat tinggal. Keriguan sekira Rp40 juta. Kemudian Afrika Dewita, pemilik satu unit warung menjual barang harian, dengan kerugian sekira Rp70 juta.
Berikutnya, Rozi Nofri Andru, pemilik kedai atau warung percetakan, kerugian sekira Rp40 juta. Sedangkan Yonasrul, pemilik kedai peralatan pancingan, kerugian sekira Rp50 juta. Afrizal Alfin, pemilik kedai atau warung jok sepeda motor dengan kerugian sekira Rp150 juta, dan Rusdi Roza, pemilik kedai foto kopi serta ayam geprek dengan kerugian sekira Rp200 juta.
“Kedai dan isinya hangus semua, dan tak satupun yang dapat diselamatkan,” ujarnya. Pihak Nagari Balah Hilia Lubuk Alung telah melaporkan hal ini kepada Pemkab Padang Pariaman melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Yang jelas ini musibah, diharapkan masyarakat korbannya bersabar. (damanhuri)