PAYAKUMBUH-Peremajaan dilakukan di Perusaahn Air Minum Daerah (PDAM) Payakumbuh. Setelah sebelumnya walikota Payakumbuh melakukan restrukturisasi manajemen. Perusahaan daerah itu kini berganti wajah.
Sebagai perusahaan daerah yang pernah dianugrahi sebagai PDAM terbaik tingkat nasional, kini berganti nama menjadi Perumda Air Minum Tirta Sago (PAMtigo) dengan melakukan inovasi-inovasi terbaru. Pergantian nama itu diharapkan memberikan pelayanan dan kenyamanan kepada pelanggannya, masyarakat Payakumbuh.
Walikota Payakumbuh Riza Falepi, meminta jajaran direksi PAMtigo untuk dapat bertransformasi dari sistem yang selama ini lebih kekeluargaan menjadi yang lebih profesional.
“Saat ini kan PAMtigo merupakan perusahaan yang mulai besar, bisa dilihat dari pelanggannya yang sudah mendekati angka 32 ribu. Jadi memang semuanya harus lebih profesional,” ujarnya saat peluncuran awal logo PAMtigo Payakumbuh, Kamis (13/8).
Menurutnya, PAMtigo harus segera bekerja dan memberikan pelayanan yang berbasis IT. Bahkan perekrutan pegawai pun nantinya harus disesuaikan dengan kebutuhan dan sesuai dengan keahlian yang diminta.
“Jangan ada lagi titipan-titipan. Rekrut yang memang sesuai dengan ahlinya, bahkan karyawan yang direkrut minimal harus berpendidikan dan lulusan D3 atau S1,” tambahnya.
Dikatakan, target untuk pendapatan, dirinya memberi masukan agar PAMtigo tidak merugi sembari membenahi kekurangan dan permasalahan yang ada.
“Selama ini belum ada yang merugi. Kalau nantinya rugi, berarti ada kesalahan dari manajemen ini. Untuk itu, saya berharap agar direksi dan manajemen di PAMtigo ini untuk menargetkan cadangan air sampai 50 tahun ke depan. Dan hal ini agar segera dipikirkan oleh jajaran manajemen,” katanya.
Menyikapi hal itu, Direktur Utama PAMtigo Khairul Ikhwan, mengatakan, pihaknya memang menargetkan dapat membenahi persoalan yang ada di instansi yang dipimpinnya saat ini.
“Sehingga ke depannya PAMtigo ini akan lebih maju. Kami akan bersinergis secara internal, sampai dengan dewan pengawas untuk bisa menyelesaikan masalah-masalah yang ada. Termasuk kepada pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya,” ucapnya, didampingi Direktur Umum, Asrar Dt. Lelo Anso.
Ditambahkannya, memang pekerjaan rumah terberat saat ini adalah sumber air dan retribusi kepada pelanggan. Sebab, saat ini rata-rata lama hidup air di Payakumbuh hanya delapan hingga sepuluh jam saja.
“Target kami itu air mengalir dengan kekuatan atau tekanan air yang kuat ke tempat-tempat pelanggan. Dan waktu hidupnya bisa mencapai 20 jam sehari,” tambahnya.
Disampaikannya, setelah pekerjaan rumah yang dibebankan walikota ini terselesaikan, nantinya akan berdampak kepada pendapatan dari PAMtigo. Pihaknya bersama dengan dukungan dewan pengawas yang saat ini diisi oleh Rida Ananda, Tri venindra dan Nova Iswandi, optimis bisa menyelesaikan pekerjaan rumah tersebut.
“Kedepannya kita optimis dengan taget yang telah dibebankan dan bisa memenuhi kebutuhan air pelanggan,” pungkasnya. bule