PAYAKUMBUH-Meski berpotensi untuk menunda pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM), namun Pemko Payakumbuh melalui Dinas Pendidikan tetap memfasilitasi pelaksanaan Swab tes bagi tenaga pengajar. Tenaga pengajar atau guru yang mengikuti swab tes itu adalah guru PAUD, SD, SMP dan SMA.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh, diwakili Sekretaris Wawan Sofiandi, saat kegiatan tes swab berlangsung, mengatakan, ada sebanyak 300-an guru yang melakukan swab pada sesi kedua ini.
“Ini merupakan sesi kedua, dimana kita telah melaksanakan untuk sesi pertama Jamat kemarin. Dan minggu sebelumnya juga telah dilangsungkan tes swab untuk guru yang usia 40 tahun ke atas,” ujarnya, Selasa (18/8).
Menurutnya, pada sesi pertama ada sebanyak 286 orang guru yang melangsungkan tes swab. Dan hasil dari sesi pertama itu sudah keluar, dan hasilnya negative.
“Mudah-mudahan yang ikut tes swab tahap kedua ini juga semuanya negatif. Sehingga tidak ada lagi guru kita yang tertular Covid-19 ini. Selain itu, kita juga menghimbau agar seluruh guru di Kota Payakumbuh bisa mengikuti tes swab menjelang PBM dilangsungkan. Kita telah menyediakan waktu dalam dua sesi ini, jika masih ada guru yang belum bisa hadir pada sesi kedua ini karna suatu halangan, maka akan kita tunggu sampai hari esok. Karna kita akan melanjutkan swabnya besok,” tambahnya.
Dikatakan mantan Sekretaris Dinas Sosial itu, jika tenaga medis yang diturunkan untuk tes swab tersebut merupakan tenaga ahli dari Kota Payakumbuh. Dan pihak dinkes menurunkan sebanyak 12 orang tenaga ahli selama 2 pergantian waktu, selama 4 jam sehari yang disediakan.
“Tenaga ahli ini kita kumpulkan langsung dari puskesmas sekota, yang terbagi pada bidang surveylance dan analis labor. Dan alhamdulilahnya lagi, untuk alat selama uji tes Swab ini berlangsung, kita difasilitasi dan dibantu oleh Provinsi Sumatra Barat. Dan untuk pengambilan sampel, petugas hanya bisa mengambil sebanyak 250 sampel sehari,” kata Wawan. Yuke