PADANG – Testing Sumatera Barat yang dikerjakan Laboratorium Fakultas Kedokteran Unand dan Veteriner Baso kembali memecahkan rekor nasional dengan melakukan pemeriksaan 3.628 sampel specimen, Jumat (28/8).
Kepala Laboratorium FK Unand dr. Andani mengatakan, dari pemeriksaan total 3.628 dengan rincian 3.451 di Padang dan 177 Baso ditemukan positif 27 orang (0.74%). Angka ini belum ada nilainya, karena butuh evaluasi 1-2 minggu. Dibandingan dua provinsi lainnya, positivity rate 9-10% (Riau) dan 15-20% (Sumut).
Berkaca dari kondisi ini ia mengusulkan pembatasan perjalanan antar provinsi atau pemeriksaan PCR terhadap pendatang antar provinsi.
“Sebaiknya pekerja kantoran melakukan work from home (WFH) di rumah minimal 14 hari,” katanya.
Selain itu pemeriksaan PCR di bandara perlu lebih ketat lagi. Kegiatan keramaianan seperti olahraga, perkawinan dan lainnya sebaiknya dibatasi minimal 14 hari ke depan.
Perlu didorong percepatan nagari tageh, untuk meningkatkan edukasi dan pemahaman masyarakat.
“Pengawasan berkala pada area wisata, hotel, nakes, tenaga pendidik, nagari, pasar, angkutan umum dan lainnya juga penting dilakukan,” tambah Andani.
Dengan cara ini upaya pengendalian akan berjalan baik. Jika ini tidak dilakukan secara optimal maka tim yang sudah bekerja di rumah sakit untuk pengobatan, puskesmas dan dinkes akan sia-sia.
“Saat ini di laboratorium dengan alat yang terbatas, kita bekerja 24 jam. Rata-rata jam kerja di dalam laboratorium 8-9 jam/orang dengan APD level 3, tanpa ada keluhan. Secara pribadi saya apresiasi tinggi untuk semua anggota tim,” katanya. (yuke)