Payakumbuh – Sebanyak sembilan orang petugas kesehatan RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh terkonfirmasi positif Covid-19. Akibatnya sebagain palayan di rumah sakit itu tutup sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Kekhawatiran Walikota Payakumbuh, Riza Falepi, terhadap kasus positif Covid-19 di kota itu, akhirnya terjadi juga. Dampak dari ketidakjujuran masyarakat dan tidak menyatakan kalau dirinya sudah terpapar virus corona, atau kontak erat dengan OTG membuat petugas kesehatan ikut terpapar dengan virus menakutkan tersebut.
“Kondisi seperti itu dialami RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh, dimana sekarang ini sembilan petugas kesehatannya terkonfirmasi positif Covid-19. Diawali dengan diketahuinya, pemilik kantin rumah sakit tersebut positif corona tiga pekan lalu. Selanjutnya, beruntun kepada sejumlah pasien dan perawat yang pernah makan minum di kantin dimaksud.
Dampaknya, terhitung sejak Sabtu (5/9) lalu, sejumlah titik pelayanan harus dihentikan hingga batas waktu belum ditentukan. Sebenarnya sejak awal saya sudah prediksi, jika virus corona bakal menyasar pusat pelayanan kesehatan, lingkungan pemerintahan, pelayanan publik dan jajaran perbankan,” ujar Walikota Riza, Senin (7/9).
Menurutnya, dari laporan Dirut RSUD dr. Efriza Naldi, layanan yang ditutup adalah Instalasi Gawat Darurat (IGD), Instalasi Bedah Sentral (IBS), ICU, CVCU dan Poliklinik RSUD. Sehingga untuk saat ini sampai batas waktu yang belum ditentukan, layanan di rumah sakit itu tidak bisa dilakukan, guna memutus mata rantai penularan Covid-19.
“Kita sangat menyesali, sudah banyak warga yang menganggap enteng soal Covid-19 ini. Dimana kita lihat warga sudah tidak mau memakai masker, tidak menjaga jarak, tidak sering mencuci tangan dengan sabut lagi. Malahan, sekarang mereka juga senang berkerumunan, nongkrong ramai di kafe atau menghadiri pesta yang melonggarkan protokol kesehatan,” tambahnya.
Dikatakan, untuk menyikapi hal itu, dirinya mengaku sudah memerintahkan Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan Covid-19, untuk membuat surat edaran walikota, terhadap penekanan penerapan protokol kesehatan di semua lini dalam era new normal itu.
“Di antaranya, penerapan protokol kesehatan di tempat dunia usaha, seperti di pusat pertokoan, pasar rakyat, pariwisata, di rumah ibadah dan dipusat pemerintahan serta pelayaan umum. Bahkan saya juga sudah meminta camat dan kelurahan, untuk memantau tamu atau pendatang yang masuk ke Payakumbuh. Mereka yang datang ke kota ini, diminta untuk menjalani Swab tes atau karantina mandiri,” katanya. (207)