PARIK MALINTANG – Masyarakat IV Koto Aua Malintang, Padang Pariaman diimbau supaya menjahui ladang dan kebun yang lokasinya berdekatan dengan daerah interaksi harimau Sumatera yang keluar dari habitatnya.
Imbauan tersebut disampaikan petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Padang Pariaman melalui wartawan, Rabu (1/8).
Kepala BKSDA Resor Padang Pariaman, Joni Akbar yang dihubungi melalui telepon selulernya mengatakan harimau Sumatera keluar dari habitatnya sejak 3 Mei lalu dan, hal itu masih berlanjut hingga sekarang.
BKSDA, telah memasang perangkap dan kamera untuk menangkap serta memantau aktivitas harimau tersebut. Perangkap dipasang di Korong Kampuang Beringin dan Sungai Pingai. Namun hingga sekarang belum membuahkan hasil.
Selain memasang perangkap, mereka juga telah membuat bunyi-bunyian untuk mengusir harimau supaya kembali ke habitatnya.
Menurut Joni Akbar, karena adanya interaksi harimau, warga hanya diperbolehkan ke ladang atau kebunnya dari pukul 09.00 hingga pukul 16.00 WIB dan, itupun hanya berlaku untuk lokasi yang jauh dari daerah interaksi harimau saat ini.
“Jadi, kami melarang warga mendekati daerah interaksi harimau sampai situasi kondusif,” kata petugas BKSDA Padang Pariaman tersebut.
Joni juga menyampaikan, upaya-upaya mereka lakukan karena harimau di daerah itu telah memangsa ternak warga. “Mudah-mudahan tidak berdampak pada manusia,” harapnya.
BKSDA memperkirakan, jumlah harimau Sumatra di daerah itu saat ini mencapai 200 ekor. (darmansyah)