Payakumbuh – Penambahan kasus Covid-19 yang masif di Kota Payakumbuh, berdampak kepada layanan kesehatan di kota itu. Terhitung sudah ada 11 petugas kesehatan yang torkonfirmasi positif Covid-19. Akibatnya, sejak Minggu (6/9) lalu, pelayanan di RSUD Adnaan WD ditutup untuk sementara.
Dirut RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh Efriza Naldi, kepada wartawan, Sabtu (12/9), mengatakan, selama satu minggu sudah pelayanan di rumah sakit telah ditutup, dampak peningkatan kasus positif Covid-19 terhadap beberapa petugas.
“Kita sudah melakukan tracking terhadap mereka yang kontak dengan positif. Hingga hari ini, sudah ada 11 pegawai RSUD dr. Adnaan WD yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan masih ada hasil tes swab yang belum keluar,” ujarnya.
Menurutnya, petugas yang positif Covid-19 itu adalah satu dokter, 9 perawat dengan rincian 1 perawat bertugas di IGD, 6 perawat ICU dan 2 perawat Instalasi Bedah Sentral. Serta ditambah 1 petugas kebersihan. Jadi totalnya berjumlah 11 orang. “Meski demikian, hampir semua petugas yang memiliki riwayat kontak dengan petugas terkonfirmasi positif sudah kita periksa semua. Dan hampir 70 persen hasil pemeriksaan sudah keluar. Bagi yang belum keluar, kita minta untuk isolasi mandiri di rumah,” tambah dokter Ef.
Dikatakan, dengan setelah dilaksanakan tracking terhadap orang yang pernah kontak itu, maka pihak manajemen berkesimpulan untuk membuka kembali layanan RSUD dr Adnaan WD, terhitung Senin (14/9) ini. “kita tidak ingin terlalu lama menutup pelayanan. Berdasarkan rapat evaluasi dengan manajemen, komite medik, komite keperawatan dan komite tenaga kesehatan lainnya, serta unsur terkait. Maka kita tetapkan, kembali membuka pelayanan Senin ini,” katanya.
Sementara itu, Kadiskes Payakumbuh Bakhrizal, secara terpisah, mengatakan, penambahan kasus positif terus terjadi di Payakumbuh. Meski demikian, tracking juga tidak pernah berhenti dilakukan petugas. Terbaru ada penambahan tiga ASN Pemko Payakumbuh yang terpapar positif Covid-19. Berdasarkan Lab Fakultas Kedokteran Unand Padang, ketiga yang positif itu adalah FKS berusia 26 tahun (Diskominfo), T berusia 50 tahun (Bappeda) dan dr. Y berusia 52 tahun, tenaga kesehatan di RSUD Adnaan WD.
“Sementara dua aparatur penyelenggara pemerintahan lainnya yang sudah sembuh atau negatif Covid-19 adalah Ketua DPRD Hamdi Agus dan Nesa Morena, fungsional di ULP Dalbang Setdako. Lainnya, yang masih menjalani isolasi mandiri karena masih positif corona adalah Wawako EY dan AD yang juga ASN di Bagian Protokol Setdako,” ucapnya.
Disampaikan juga, secara keseluruhan dari data di Gugus Tugas Covid-19 Payakumbuh, sudah tercatat 79 orang positif dan sembuh 46 orang. Sisa positif 33 orang itu, 10 orang dirawat diberbagai rumah sakit dan 23 menjalani isolasi di sejumlah tempat. “Tempat tinggal dan kantor tempat ASN itu bekerja sudah dilakukan penyemprotan disinfektan oleh petugas BPBD Payakumbuh. Diantaranya adalah kantor Bappeda, Diskominfo dan di rumah ASN yang terkonfirmasi positif. Kemudian sejumlah pegawai yang kontak erat dengan ketiga ASN positif itu, juga sudah menjalani swab,” terangnya.
Klaster di jajaran pemerintahan, hingga saat ini angkanya terus bertambah. Karena itu, walikota sudah perintahkan Kepala BKPSDM Yasrizal, untuk membuat edaran terkait dengan protokol kesehatan di kantor pemerintahan. “Bahkan pak walikota sudah perintahkan kepada seluruh pimpinan perangkat daerah, yang diminta untuk menyediakan tempat pencucian tangan di depan kantornya. Selain itu, pegawai serta tamu yang ingin berurusan, wajib pakai masket, jaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun sebelum melakukan registrasi pelayanan. Kalau tidak, maka urusannya tidak akan dilayani,” pungkasnya. (207)