JAKARTA – Dampak yang terjadi kian meluas, hingga Senin (6/8/2018) 91 orang meninggal dunia akibat gempa, ratusan orang luka-luka, serta ribuan rumah mengalami kerusakan. Ribuan warga juga mengungsi ke tempat yang aman.
Tim Rescue PKPU Human Initiative (HI), memang sudah berada di lokasi terdampak sejak pertama kali peringatan gempa bumi terdengar, khususnya di wilayah Tanjung Lombok Utara, segera melakukan tindakan darurat. Mereka berkoordinasi dengan relawan setempat dan pihak lainnya, untuk melakukan assessment kerusakan di lokasi terdampak, serta melakukan evakuasi dan penanganan darurat akibat gempa bumi.
“Sejak malam tadi, kami terus melakukan penyisiran dan membantu evakuasi korban terdampak. Sementara ini, kami juga membuka beberapa posko untuk penanganan darurat,” jelas salah satu tim Rescue PKPU HI, Subur Rohjinawi, di Mataram, Senin (6/8/2018).
Dikemukakannya, diperkirakan korban terus bertambah. Jumlah kerusakan bangunan masih dilakukan pendataan kembali.
“Semalam, kondisinya tanpa penerangan dan sebagian komunikasi juga mati. Ini menjadikan kendala aktivitas di lapangan,” ungkapnya.
Seperti evakuasi korban di lokasi malam tadi terkendala minimnya pencahayaan. “Namun, kami terus bergerak untuk mengatisipasi kemungkinan korban yang belum terselamatkan,” ujar Subur.
Dia juga menjelaskan, fokus utama saat ini adalah pencarian, penyelamatan dan pertolongan kepada masyarakat yang terdampak gempa, serta pemenuhan kebutuhan dasar. Kebutuhan mendesak saat ini, kata anggota PKPU HI tersebut, adalah tenaga medis, air bersih, selimut, tikar, tenda, makanan siap saji, layanan trauma healing dan kebutuhan dasar lainnya. (yuke)