PADANG-TK Citra Almadina Padang didatangi para pakar PAUD se Asia Senin (13/8). Kedatangan mereka untuk melakukan observasi dan melihat secara langsung perkembangan PAUD di Indonesia khususnya Padang.
Mereka adalah pakar PAUD Jepang, Prof. Ikuyo wakayama, Ph.D. (Early Childhood Education, Toyama University Japan), Thoen Seenuan, Ph.D (Arly Childhood Education, Pibulsongkram Rajabhat University, Phitsanulok, Thailand). Bersama mereka turut serta Ms. Kotomi Morino, Ms. Misato shimizu, mahasiswa terbaik dari Toyama University, Japan. Kemudian Ms. Yasuko Takami (The best kindergarten teacher in Toyama, Japan) atau guru terbaik Universitas Toyama, Jepang.
Sekretaris Jurusan Pendidikan PAUD Universitas Negeri Padang, Syahrul Ismet yang mendampingi para pakar PAUD se Asia itu mengatakan, selama di Padang para pakar PAUD itu akan mengunjungi empat TK. Di antaranya TK Citra Almadina. Alasannya memilih Citra Almadina, karena TK terletak di Jalan Purus I ini mengembangkan pendidikan dengan cara education social serta pengembangan kearifan lokal.
“Kehadiran para pakar PAUD se Asia ini diharapkan mampu menciptakan pemahaman yang sama kepada para guru PAUD kita terkait kurikulum global, interaksi global para guru terhadap perkembangan PAUD di dunia internasional khususnya Asia,” terang Syahrul didampingi salah seorang dosen Jurusan PG PAUD, Saridewi.
Disebutkannya, dengan adanya kunjungan tersebut diharapkan akan diperoleh hubungan baik antar perguruan tinggi dengan perguruan tinggi di negara para pakar PAUD tersebut. Sehingga terjalin kerjasama yang baik untuk saling berbagi up grade dan update tentang perkembangan PAUD dunia dengan Indonesia.
Disebutkan Syahrul, untuk jalinan kerjasama antar kampus di luar negeri, UNP sendiri sudah melakukannya sejak dua tahun terakhir. Dimana mahasiswa UNP melakukan PL ke Thailand dan Philipina. Sebaliknya UNP sendiri juga sudah menerima mahasiswa dari sejumlah negara Asia.
Lebih jauh dikatakannya, perkembangan PAUD dunia itu sangat besar, sedangkan Indonesia baru bergerak untuk membangun secara maraton. Karena itu dibutuhkan kerjasama dengan negara luar guna percepatan ketertinggalan Indonesian terhadap pendidikan anak usia dini.
“Orang luar ini juga belajar pada dunia pendidikan kita. Karena kita punya kearifan lokal. Anak-anak sangat antusias belajar di PAUD. Hal ini sesuatu yang luar biasa bagi mereka,” terang Syahrul.
Sementara, Kepala Sekolah TK Citra Almadina, Imla Wifra, didampingi salah seorang guru Yanti, yang juga bertindak sebagai penterjemah mengatakan, sekolah yang dia pimpin mempunya visi untuk menciptakan anak mandiri, kreatif, beriman dan bertaqwa.
Sedangkan misi TK Citra Almadina, diantaranya memfasilitasi kegiatan belajar melalui bermain yang aktif dan menyenangkan sesuai dengan tahapan perkembangan dan potensi peserta didik, meningkatkan kreatifitas dan kemandirian peserta didik sejak usia dini, menginteraksikan pendidikan Agama Islam dalam setiap kegiatan agar peserta didik memiliki akhlak yang mulia.
Menanamkan nilai-nilai budaya lokal sejak usia dini, menumbuhkan semangat Cinta Agama, Negara dan Tanah Air dan membangun kerjasama dengan orangtua murid, masyarakat dan pihak-pihak terkait menuju PAUD yang bertanggung jawab dan profesional. Sementara, kedatangan para pakar PAUD Asia bersama sejumlah mahasiswa terbaik dari dua negara disambut para murid TK yang menggunakan pakaian adat Sumbar. Mereka juga menyediakan nasi kunyit dan singgang ayam untuk para tamu tersebut. Kunjungan para pakar PAUD Asia itu berlangsung selama dua jam dan tidak mengganggu proses belajar mengajar. Mereka saling berinteraksi dengan para guru dan murid-murid.
Ketika itu para pakar juga mengajukan beberapa pertanyaan melalui kuesioner. Diantaranya menanyakan tontonan favorit murid TK, apakah para guru di TK milik Emma Yohana tersebut sudah sertifikasi dan hal lainnya yang berkaitan dengan dunia pendidikan. (107)